Merujuk ke situs berita ini http://news.detik.com/read/2015/06/01/122709/2930535/10/jokowi-setiap-di-blitar-hati-saya-selalu-bergetar
Jika benar demikian sesuai yang tertulis di tautan laman tersebut, maka Presiden Jokowi melakukan kekeliruan (lagi) ketik menyebut Bung Karno lahir di Blitar.
Presiden pertama RI, Soekarno lahir di kota Pahlawan, Surabaya, pada tanggal 6 Juni 1901 atau pada hari Kamis Pon tanggal 18 Sapar 1831 windu sanjaya, wuku "Wayang" dari rahim seorang ibu Idayu Nyoman Rai.
Adapun Blitar hanya tempat pemakaman Bung Karno sesuai dengan permintaanya sebelum meninggal.
Apakah pembantu presiden yang menyiapkan naskah tersebut buta sejarah?
Atau sekedar lupa? Kalo lupa jawabannya, maka kelalaian tersebut harus dibayar mahal oleh bosnya yang membacakan pidato tersebut.
Lalu, apakah ketika sampai ke meja presiden tidak ada yang menyaring lagi, termasuk Presiden sendiri?
Mungkin cuma masalah sepele, atau kita anggap saja hanya semacam "slip of tongue" atau mungkin wartawan yang meliput di acara tersebut keliru memberitakan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H