Belum banyak diketahui oleh warga Indonesia, salah satu unsur Sumpah Pemuda berawal dari pulau kecil di Kepulauan Riau. Persisnya pulau Penyengat. Di pulau ini terdapat kajian bahasa Melayu yang menjadi unsur utama dari bahasa persatuan bahasa Indonesia.
Pulau Penyengat menjadi destinasi pertama acara Kompasiana Blogtrip Pesona Indonesia Pulau Bintan bekerja sama Kementerian Pariwisata.Kami naik perahu dari dermaga menuju pulau berukuran kecil ini. Tentang pulau ini sudah dipromosikan sejak di bandara, sebagai salah satu tempat wisata utama di Bintan.
[caption caption="Promo Pulau Penyengat di Bandara Raja Haji Fisabililah"][/caption]
Petugas dari Bintan Resort Cakrawala (BRC) yang ikut di rombongan kami yaitu Mbak LIana mengisahkan sejarah Kesultanan Riau dari Pulau Penyengat. Informasi yang paling menarik yang saya perdengarkan yakni pulau Penyengat adalah tempat kelahiran bahasa Indonesia.
Hal ini dikarenakan di pulau Penyengat terdapat pusat kajian bahasa Melayu. Bahasa Melayu inilah yang menjadi landasan bahasa Indonesia juga bahasa di Malaysia dan Singapura. Sultan yang paling turut andil dalam kemajuan sastra bahasa Melayu adalah Raja Haji Fisabililah yang namanya terpatri menjadi nama bandara di Bintan.
Sultan ini sangat perhatian terhadap karya sastra, terutama gurindam. Ia menciptakan Gurindam 12 yang termasyur dan masih banyak digunakan di pelajaran
untuk menuju ke Pulau Penyengat menggunakan perahu motor melalui pelabuhan penyeberangan rakyat, tiketnya pun cukup murah Rp 7.000 sekali jalan.
[caption caption="Dermaga kedatangan di Pulau Penyengat"]
begitu sampai di dermaga Penyengat, untuk berwisata keli,ling pulau kita bisa menggunakan jasa becak motor yang untuk sekali keliling meminta imbalan Rp 30.000.
[caption caption="wahana transportasi wisata unik"]
Destinasi wisata di sini komplit jadi pastikan luangkan waktu yang cukup untuk mengunjunginya. Dimulai dari kompleks makam Raja Ali Haji yang merupakan cucu (Raja Haji Fisabilillah) beserta keluarganya, dimana kompleks ini sudah menjadi cagar budaya/world heritage yang diakui. [caption caption="Disini diabadikan Raja beserta Maha Karyanya "Gurindam Dua Belas""]