[caption id="attachment_386561" align="aligncenter" width="300" caption="Menu Tradisional"]
Karena sudah agak bosan memakan menu non tradisional saya pun berinisiatif untuk mencicipi yang nasi rames komplit. Setelah menyantap nasi rames, saya lanjutkan dengan hidangan penutup. Ada banyak hidangan penutup yang menggoda selera. Tapi akhirnya pilihan saya jatuh pada cake stawberry dan kue talam. Dessert pun saya santap sambil mendengarkan alunan dengung sunda nan memikat. Saus strawberrynya mantap benerr..meleleh di lidah...sluurpp. Ulasan menu tradisional dan konsep Hotel Santika Tamini akan saya ulas di artikel berikutnya.
[caption id="attachment_386563" align="aligncenter" width="300" caption="Aneka Hidangan Penutup Mulut"]
Etape Terakhir Paling ‘Panas’
Setelah acara berakhir, kami bersiap menuju etape ketiga yang merupakan etape terakhir. Pukul 14.12 WIB Datsun GO+ bergerak dari Hotel Santika Tamini menuju Bentara Budaya di Palmerah Selatan, Jakarta. Kali ini rutenya sengaja dipilih via jalan non tol alias melalui rimba kemacetan Jakarta yang sebenar-benarnya. Rutenya adalah Tamini -> Kampung Rambutan-> TB Simatupang -> Pondok Indah -> Palmerah Barat.
Kali ini Raja kembali mengajukan diri menjadi pengemudi. Ialah yang akan menghadapi tantangan seberapa ‘panas’ emosi selain tantangan irit. Berkali-kali ia harus menahan emosi akibat banyaknya pengguna jalan yang tidak tertib dan memotong lajur kami.
Dari TB Simatupang menuju perempatan Carefour Lebak Bulus, jalanan lumayan macet. Begitupun masuk Pondok Indah macet sampai Mal PIM. Tapi selepas lokasi tersebut hingga Bentara Budaya, jalanan relatif lancar dan Raja pun leluasa memacu mobil. Teng pukul 15.30 WIB akhirnya Tim Enam tiba di Gedung Kompas Gramedia.
[caption id="attachment_386569" align="aligncenter" width="300" caption="Konsumsi Irit Datsun GO+"]
Dengan segera panitia mengecek konsumsi BBM untuk menentukan Juaranya. Saya pun penasaran dan melongok sendiri ke display dashboard. Dapet berapa sih? Ternyata dapet 17,3 km/liter. Ini adalah perolehan total setelah mobil melaju dari titik start hingga garis finish. Saat melaju di ‘rimba’ Jakarta inilah tim kami mulai terpancing untuk memacu kendaraan dan hampir ‘melupakan’ tantangan irit.
Kamipun diajak ke Lantai 3 untuk pengumuman lomba, dan ternyata tim kami yang mengendarai Datsun GO+ nomor 3 berhasil menjadi juara pertama. Raja yang menjadi driver untuk 2 etape maju menjadi perwakilan tim. Kami pun mendapat hadiah sejumlah uang tunai dari panitia.
[caption id="attachment_386568" align="aligncenter" width="300" caption="Tim Enam Juara Satu (Raja Paling Kanan)"]
Yang lebih mengasyikkan panitia mengamini niat peserta agar dibentuk kompasianer khusus peggemar otomotif seperti grup kuliner dengan Kompasiana Penggemar Kuliner (KPK)-nya, agar nanti event-nya lebih seru seperti test drive produk otomotif selama beberapa hari, lebih lama (menginap) dan pastinya lebih mantap hadiahnya. Meskipun grupnya belum terbentuk, tapi niat panitia rupanya bukan sekedar janji dengan adanya keliling Jawa (Jakarta-Yogya) selama beberapa hari dengan menggunakan Datsun GO. Terima kasih Kompasiana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H