Joak, Istilah ini milik orang-orang Manggarai, Flores. Sekedar memberi arti bagi istilah ini; joakbiasanya digunakan untuk menyebut sebuah pembicaraan yang penuh bualan, omong kosong. Joak bukan gosip; kendati ada nuansa gosip di dalamnya. Perlu sebuah keahlian khusus untukjoak, entah itu karena harus pandai dalam bermain kata (gega lema=permainan lidah) atau sambil pandai untuk mengambil hati orang lain untuk mendengarkan.
Bagi orang yang mendengar cerita joak, kalau ia belum mengerti konteks atau hal itu sama sekali baru, dia merasa cerita itu benar. Tapi bagi orang yang tahu konteks pembicaraan, akan cepat menyimpulkan bahwa cerita itu bualan –lantas tidak peduli dengan pembicaraan tesebut. Contoh: ketika seorang anggota Dewan bicara tentang "katakan tidak pada Korupsi", orang-orang manggarai akan menyebutnya sebagai orang yang sedang JOAK, karena tahu bahwa ia sedang asal bicara; lain kata. lain tindakan.
Sebenarnya, mudahlah untuk mengetahui apakan cerita itu joak atau sungguhan. Cukup melihat orang yang berbicara dan gaya bicaranya. Orang joak biasanya berbicara dengan banyak gaya dan sangat hiperbol. Apalagi kalau kita tahu kualitas orang itu, tetapi dia berbicara tidak sesuai dengan kompetensi atau kualitas hidupnya, cepat simpulkan itu joak. Kalau susah menghindar dari orang-orang yang suka joak, nikmati pembicaraan itu, tapi jangan mencari-cari hikmahnya, karena tidak ada. Ada orang yang suka menikmati pembicaraan orang yangjoak, karena memang asik, tapi sekali lagi cukup dinikmati, sekadar untuk tertawa. Menikmati orang yang suka joak itu mengasikkan. Namun, cukuplah berikan senyum kecut kepada mereka.
Salam Joak.... !!!(toh banyak orang  yang suka joak di negara ini....)
