Mohon tunggu...
Opel Opel
Opel Opel Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Tidar Magelang

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kkn Universitas Tidar Berkolaborasi dengan Desa Ringinanom dalam Pencegahan Stunting Guna Mewujudkan Sumber Daya Manusia yang Sehat dan Berkualitas

2 Agustus 2024   10:52 Diperbarui: 2 Agustus 2024   11:14 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tim KKN dari Universitas Tidar mengadakan penyuluhan penanganan stunting terpadu dim Desa Ringinanom Kecamatan Tempuran dengan topik "Inovasi Pangan Alternatif dan Ekonomis Untuk Pencegahan Stunting" yang berlangsung pada Senin, 22 Juli 2024. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terutama yang memiliki balita akan pentingnya pemenuhan kebutuhan gizi pada anak balita. Target dari kegiatan ini meliputi perwakilan kader posyandu di setiap dusun yang terdapat di Desa Ringinanom serta perwakilan ibu yang memiliki balita di Desa Ringinanom.

Dewasa ini, masyarakat sering beranggapan bahwa anak yang terlihat kurus dan pendek mengalami kondisi yang disebut stunting. Namun, secara medis terdapat perbedaan konsep antara stunting dan stunted. Stunting sendiri merupakan kondisi gagal tumbuh dikarenakan kekurangan gizi kronis selama 1000 Hari Pertama Kehidupannya. Sedangkan stunted merupakan Kondisi dimana tinggi badan atau panjang badan menurut usianya tidak sesuai rata-rata dengan standar WHO, namun tidak mengalami gagal tumbuh. Oleh karena itu, diperlukannya pelaksanaan program penyuluhan dengan memberikan pemahaman yang lebih kompleks kepada masyarakat terkait pentingnya penanganan stunting pada balita.

Menurut Putri Astriandini A.Md.Gz menyatakan bahwa "untuk mencegah kondisi stunting dapat dilakukan pada saat 1000 hari pertama kehidupannya yang dimulai dari janin hingga usia 2 tahun atau yang biasa disebut Golden Period" (22/05). Masa tersebut anak akan mengalami pertumbuhan otak yang pesat sehingga pemenuhan gizi difase ini terutama protein hewani sangat diperlukan untuk menunjang perkembangan tubuh baik dari segi fisik, motorik maupun kognitif. Sehingga pada fase ini dianggap krusial bagi orang tua agar dapat menjamin tumbuh-kembang anak secara maksimal salah satunya dengan cara pemenuhan kebutuhan gizi pada anak.

Berdasarkan data yang diperoleh dari ketua Posyandu Desa Ringinanom (Ibu Zahrotun) diketahui bahwa terdapat 67 anak yang mengalami kekurangan gizi. Oleh karena itu, Tim KKN Desa Ringinanom melakukan penyuluhan terhadap ibu yang memiliki balita akan pentingnya penanganan stunting. Kegiatan ini melalui beberapa tahapan yang meliputi :

1. Tahap Observasi dan wawancara

Tahap ini dilakukan untuk melihat secara langsung kondisi maupun permasalahan terkait stunting di Desa Ringinanom yang dilanjutkan dengan wawancara bersama ketua posyandu untuk memperoleh jumlah anak yang mengalami kekurangan gizi.

Gambar 1. Observasi Wawancara Ketua Posyandu Desa Ringinanom/dok. pri 

Gambar 2. Observasi Wawancara Ketua Posyandu Desa Ringinanom /dok. pri
Gambar 2. Observasi Wawancara Ketua Posyandu Desa Ringinanom /dok. pri

2. Tahap Penyuluhan

Tahapan ini merupakan tahap inti yang dilaksanakan di Balai Desa Ringinanom dengan narasumber yang merupakan ahli gizi dari Puskesmas Tempuran, yaitu Putri AstriandiniA.Md.Gz. Tahap ini dilakukan dengan penyampaian materi oleh narasumber dan penampilan food model pangan alternatif untuk memenuhi gizi balita.

Gambar 3. Pemaparan Materi Seminar Oleh Narasumber /dok. pri
Gambar 3. Pemaparan Materi Seminar Oleh Narasumber /dok. pri

Gambar 4. Penyuluhan Penanganan Stunting/dok. pri
Gambar 4. Penyuluhan Penanganan Stunting/dok. pri

Gambar 5. Food Model Pangan Alternatif Ekonomis /dok. pri
Gambar 5. Food Model Pangan Alternatif Ekonomis /dok. pri

Harapan dari kegiatan ini, yaitu masyarakat Desa Ringinanom yang memiliki balita dapat mengimplementasikan materi yang telah disampaikan oleh narasumber, sehingga kegiatan ini menjadi satu upaya untuk menyelesaikan permasalahan stunting di Desa Ringinanom.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun