[caption id="attachment_367355" align="aligncenter" width="576" caption="KS Java Star di lokasi PHE WMO"][/caption]
Berawal dari masuknya sebuah imel kedalam inboks ku yang bertuliskan bahwa, HSE Passport ku ditolak untuk diperpanjang.
Mulai bekerja sejak usia 21 tahun, menikah dan mempunyai anak-anak sampai memperoleh cucu-cucu membuatku terkaget-kaget pada saat Pertamina Hulu Energy West Madura Offshore menolak untuk memperpanjang buku Paspor HSE(Health, Safety & Environment) ku. Buku ini adalah buku wajib bagi setiap pekerja lepas pantai yang bertugas di ladang minyak milik PHE WMO, didalam nya ada data dari pemilik buku. Mulai dari perusahaan, tempat dan tanggal lahir, nomor telpon dari isteri/suami yang akan dihubungi jikalau terjadi sesuatu yang darurat. Demikian pula semua hasil pemeriksaan kesehatannya dan pelatihan-pelatihan keselamatan kerja yang sudah di ikuti.
Dalam perenungan ku, ternyata lebih dari 25 tahun sudah bekerja di lepas pantai. Tidaklah salah anak-anak ku keberatan, kalau setiap kali aku harus kembali berangkat kerja dan meninggalkan mereka selama 28 hari.Yaaaaiiiii....... itulah kata-kata yang keluar dari mulut mereka dikala mereka tahu bahwa aku akan banyak tinggal dirumah menemani mereka...! ! Bahagia banget ya kalian.....!
Menjadi pekerja dibidang perminyakan dengan daerah kerja lepas pantai dibutuhkan fisik yang sangat sehat dan tangguh. Karena sekali kita berangkat untuk bekerja, itu berarti kita akan terisolasi selama 28 hari. Jauh dari segala-gala nya.
Motto di tempat kerja yang berbunyi "Keluargamu menunggu engkau kembali dengan selamat" bukanlah sekedar tulisan. Untuk itulah di awal bulan Oktober yang lalu aku lakukan pemeriksaan kesehatan tahunan dengan hasil yang sangat memuaskan, menurut hasil laporannya! Masih teringat saat di ruang treadmill, setelah melewati 3 x 3 menit perawat itu mengatakan, masih kuat gak Pak kalau ditambah 1 x 3 menit lagi, dan kujawab dengan, siapa takut....! Bukan hanya kesehatan jasmani saja , tetapi mental pun harus siap dalam pekerjaan tersebut.
Tinggal sekarang semua rencana yang ada di dalam benak, ku keluarkan semua untuk mulai dipilih, dicoba dan dijalankan sambil bermain dengan cucu-cucu..............! Juga menulis di Kompasiana........?
Teringat pada tulisan seorang Kompasianer (mahap banget lupa penulisnya) yang mendapat kata-kata dari seorang pengemudi taksi yang sudah berusia lebih dari enam puluh tahun mengatakan bahwa, kekayaan di usianya itu adalah kesehatannya. Tidak berhenti ucapan syukur ku kepada Sang Pencipta yaitu MAHA dari segala maha (salah satu lagu dari Iwan Fals) untuk kebaikannya kalau boleh mulai menikmati umur dengan kepala Enam...... apalagi kalau DIA berkenan sampai pada usia kepala tujuh seperti Opa Tjip (salah satu Kompasianer).
Terus jaga kesehatan Opa-opa, Kakek-kakek, Tete-tete dan Opung-opung ……………
Jakarta 18-Okt-2014
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H