Jadinya saya menerka-nerka. Jangan-jangan Hassan-Puput hanya ingin terkenal. Mereka mungkin ingin menjadi pasangan suami isteri yang terkenal dari Sabang sampai Merauke. Sudah hal lumrah di zaman sosmed ini. Hal yang bodoh akan lebih viral dibanding sebuah kebaikan. Â Â
Nah, sebagai pejabat publik, salah satu cara untuk terkenal adalah tertangkap KPK. Hassan-Puput seakan-akan sengaja "mengkondisikan keadaan" agar mereka tertangkap penyidik KPK. Dan tertangkapnya pun harus sekaligus dan bersama-sama sebagai suami dan isteri. Tertangkap tangan KPK apalagi secara bersama akan lebih cepat terkenal. Diendorse TV dan surat kabar nasional. Gratis lagi.
Kemesraan Pasangan Suami-Isteri dalam Korupsi
Sebenarnya kemesraan pasangan suami isteri dalam korupsi bukan hal baru di Indonesia. Ada banyak pasangan koruptor di Indonesia. Diantaranya pasangan koruptor M. Nazarudin yang terjerat kasus korupsi  wisma atlet  dan isterinya Neneng Sri Wahyuni yang terjerat kasus korupsi PLTS. Ataupun kasus suap mantan gubernur Sumut Gatot Pujo Nugroho dengan isteri mudanya Evy Susanti terhadap hakim Pengadilan Tata Niaga Medan pada 2016.
Sebelumnya pasangan koruptor tidak ditangkap bersamaan. Ada pasangan koruptor yang terjerat kasus korupsi yang berbeda. Seperti pasangan koruptor M. Nazarudin- Neneng Sri Wahyuni. Atau penangkapan suami atau isteri koruptor setelah adanya pengembangan penyidikan kasus pasangannya yang terjerat korupsi.
Bupati Probolinggo Puput Tantriana Sari dan Hassan Aminudin sebagai Anggota DPR kena OTT sekaligus. Ini sebagai hal baru dalam cerita pasangan suami isteri koruptor di Indonesia. Â Dalam hal ini, Hassan-Puput berhasil mengangkangi pasangan "seniornya".
Hassan dan Puput seakan-akan ingin menunjukkan kepada kita. Bahwa kemesraan suami isteri tidak hanya diatas ranjang. Tetapi juga saat Korupsi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H