Mohon tunggu...
Naufal Abdul Basith
Naufal Abdul Basith Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Saya suka bermain mobile legend dan membaca,saya berkuliah di UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sejarah Pemikiran Mutu Menurut Tokoh W Edward Deming

1 April 2024   23:03 Diperbarui: 1 April 2024   23:10 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Mutu sangat penting untuk keberhasilan organisasi mana pun, baik dalam industri, layanan, maupun sektor publik. W. Edward Deming telah mengubah paradigma manajemen di seluruh dunia dengan pendekatan ilmiah dan prinsip-prinsipnya. Dia adalah salah satu tokoh yang sangat berperan dalam pemahaman dan penerapan konsep mutu. Mari kita lihat sejarah mutu dari sudut pandang orang-orang inspiratif ini.

Pendapat Deming Mengenai Mutu Deming berpendapat bahwa mutu berarti pemecahan masalah untuk mencapai penyempurnaan terus-menerus. Mutu adalah suatu kebutuhan konsumen dan kepuasan pelanggan sepenuhnya terhadap suatu barang. Perusahaan yang bermutu adalah perusahaan yang menguasai pangsa pasar karena hasil produksinya sesuai dengan kebutuhan konsumen, sehingga menimbulkan kepuasan bagi konsumen. Jika konsumen merasa puas, maka mereka akan setia dalam membeli produk perusahaan baik berupa barang maupun jasa

Masa Awal: Pendidikan dan Pengembangan William Edwards Deming lahir pada 14 Oktober 1900 di Sioux City, Iowa, Amerika Serikat. Deming mengejar pendidikan di bidang teknik di University of Wyoming dan University of Colorado, sebelum meraih gelar Ph.D. dalam fisika matematika dari Yale University pada tahun 1928. Meskipun latar belakang pendidikannya bukan dalam manajemen atau bisnis, Deming mulai mengembangkan minatnya dalam statistik dan pengendalian kualitas.

Pengaruh terhadap Perang Dunia II: Perang Dunia II adalah momen penting dalam perjalanan Deming sebagai seorang ahli. Pada saat ini, dia terlibat dalam upaya perang dengan menggunakan teori statistik untuk meningkatkan produksi senjata dan persediaan militer AS. Upaya ini meningkatkan pemahaman tentang peran pengukuran kualitas dan pengendalian proses dalam menjamin kesuksesan operasional.

Penyebaran Ide-ide Kualitas ke Jepang: Setelah Perang Dunia II, Deming diundang oleh pemerintah Jepang untuk membantu merekonstruksi ekonomi negara tersebut. Di sana, dia mengajarkan para pemimpin industri seperti Toyota, Sony, dan Mitsubishi tentang konsep manajemen kualitas, yang kemudian menjadi pionir dalam menerapkan pendekatan ini. Ini kemudian dikenal sebagai Revolusi Kualitas Jepang.

Pengaruh Pengalaman Deming di Jepang pada Perkembangan Manajemen Kualitas Total (TQM) Dia menekankan betapa pentingnya pengukuran kinerja, kepuasan pelanggan, perbaikan berkelanjutan, dan komitmen seluruh organisasi untuk mencapai standar yang tinggi. Filosofi manajemen kontemporer berakar pada prinsip-prinsip ini.

Kontribusi Deming dalam bidang manajemen kualitas diakui secara luas dan dihargai. Pemerintah Jepang memberikan penghargaan Deming Prize pada tahun 1980-an untuk kontribusinya terhadap kualitas. Pada tahun 1987, Presiden Ronald Reagan memberikan Medali Kemerdekaan Presiden kepada Deming atas kontribusinya yang luar biasa terhadap industri Amerika.

Pendekatan Deming dalam Pendidikan Deming menganggap bahwa masalah mutu terletak pada masalah manajemen dalam hal ini mutu dihadapkan pada lembaga pendidikan harus mengukur dari hal-hal yang berkaitan dengan manajemen. Ada 14 poin yang termasyhur dan merupakan kombinasi baru tentang manajemen mutu dan seruan terhadap manajemen untuk merubah pendekatannya.

Setelah meninggal dunia pada 20 Desember 1993, W. Edward Deming meninggalkan warisan yang kuat dalam bidang manajemen kualitas. Banyak organisasi di seluruh dunia telah melihat peningkatan keunggulan operasional dan kepuasan pelanggan sebagai hasil dari penerapan prinsip-prinsipnya. Diagram Pareto dan konsep PDCA (Plan-Do-Check-Act) masih merupakan alat penting dalam upaya perbaikan berkelanjutan.

Dampak Deming:

Berikut adalah beberapa dampak dari kontribusi Deming:

  • Peningkatan kualitas produk di berbagai industri.
  • Peningkatan efisiensi dan produktivitas.
  • Peningkatan daya saing global.
  • Budaya fokus pada pelanggan dan perbaikan berkelanjutan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun