Kami menganalisa dan mendiskusikan ketiga tempat hasil survey tadi, sayangnya hasil diskusi dan analisa kami menyatakan tidak memungkinkan, Plaza Festival sendiri yang saya gadang-gadang sebagai tempat yang pas. Sayang tidak masuk, berdasarkan perhitungan Break Event Pointkami harus menjual 25 porsi. Itu pun belum mendapatkan keuntungan. Sementara 2 tahun belakangan food court Plaza Festival, telah mengalami pergantian management sebanyak 5 kali, tentu membuat kami ragu.
Tak kunjung mendapatkan titik terang, Rafi buka suara menawarkan warung bakso pinggir jalan milik tantenya yang dapat kita sulap menjadi sebuah kafe.
Dengan biaya sewa yang murah berdasarkan system bagi hasil, strategis berada di pinggir jalan, dan prestisius karena terletak di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan.
Selesai dengan lokasi, kami dihadapkan dengan masalah baru. Renovasi. Malam itu rapat umum pemegang saham ke dua dengan agenda renovasi, masing-masing dari kami diharuskan membawa buku tabungan dengan cetakan terakhir, dan jujur mengungkapkan kondisi keuangan masing-masing.
Hasil rapat memutuskan untuk menggunakan dana patungan dari pemegang saham, dengan asumsi tujuh orang dan dana patungan 3 Jt /orang, sehingga dana yang dikumpulkan sebesar 21 jt.
Sayang keputusan ini mendapat pertentangan dari banyak orang, salah satunya adalah nyong, yang pada akhirnya memutuskan menarik diri dari proyek ini, kami menghormati keputusan dia dan tetap lanjut.
Dana yang semula kami asumsikan berjumlah 21 jt, ternyata hanya bisa kekumpul 19 jt. Tidak ada kata untuk berhenti, renovasi harus berjalan.
Perobakan warung bakso menjadi kafe sendiri, memakan waktu hampir tiga bulan melewati bulan Ramadhan, dengan dana yang terbatas kami memutuskan melakukan renovasi sendiri tanpa ada bantuan tenaga ahli, rupanya keadaan ini membuat ke dua orang tua Rafi iba dan mengirim kan Om Dede, yang tak lain adalah omnya Rafi untuk membantu meringankan pekerjaan.
Semula dengan pengalaman kami serta informasi yang kami dapatkan dari youtube dan google, kami dapat menyelesaikan mengaci lantai kafe dalam waktu satu hari, setelah ada om dede pekerjaan selesai dalam waktu 4 jam .... Â Selanjutnya om Dede kami putuskan bagian dari kami, bukan sebagai pegawai melainkan pemegang saham.
Sistem keuangan El Sosioso pun terbilang sederhana, dimana semua pengeluaran kita pecah sesuai kategori (fix cost & Variable cost), masing-masing pengeluaran dibuatkan rekening sebagai pos terpisah. setiap penghasilan yang masuk dihari itu langsung dipecah sesuai dengan bagi-bagian, dan akan di setorkan besok pagi sebelum kafe buka.