Niat Prof Dr Yusril Ihza Mahendra untuk menjadi Gubernur DKI Jakarta tak main-main atau sekedar meramaikan arena pertarungan, setelah berbagai pertemuan dengan banyak orang, ia memilih Ahmad Dani sebagai pendampingnya. Jadi Prof Dr Yusril Ihza Mahendra dan Ahmad Dani sebagai balon atau bakal calon gubernur/wagub DKI Jakarta.
Paduan Prof Dr Yusril Ihza Mahendra dan Ahmad Dani, selanjutnya YIM-AD, awas, jangan baca jimat, agaknya merupakan pasangan yang paling menghibur atau membuat publik terhibur, gembira, dan penuh senyum; pasangan yang bisa menyenangkan di saat hati lagi galau, sedih, putus asa, bahkan kenyang waktu lapar. Dua-duanya seniman. AD terkenal dengan ciri khas musiknya, serta YIM pernah sebagai bintang film. Mereka unggul di bidang masing-masing; kini, mereka saling melengkapi satu sama lain.
YIM telah eksis sejak era Pak Harto, mantan menteri, juga pemilik Law Office serta salah satu tokoh di Partai Bulan Bintang alm; ia dikenal oleh berbagai kalangan. Sedangkan AD, seorang musisi dengan berbagai prestasi gemillang. Bahkan, menurut AD, “Hanya saya bakal calon yang berupaya membangun jiwa dan raga masyarakat Jakarta. Pak Ahok sama Pak Jokowi masih berkutat dalam ruang lingkup membangun raga, belum sampai membangun jiwa. Keberadaan saya di sini mungkin satu-satunya calon yang bisa bangun jiwa, yaitu seni budaya dan agama. Yakin bisa.” Luar biasa and sangat menghibur serta membuat diriku terhibur.
Mari, lanjutkan dengan hiburan dari pasangan YIM-AD.
Beberapa hari yang lalu, YIM-AD memaparkan visi misi kepada publik; visi misi menuju DKI 1 dan 2 tersebut antara lain
“Rakyat terhibur, rakyat tidak lapar, rakyat tidak susah;” Singkat, padat, menghibur. Bayangkan sekian juta warga DKI pasti tak ada kekurangan. Tak ada yang susah, karena semuanya dihibur; tiada yang lapar karena segala sesuatu tersedia.
Bidang Pendidikan, “Warga Jakarta harus mendapatkan pendidikan yang lebih baik dari kota-kota yang lain;” ini menarik. Pasangan YIM-AD, entah bagaimana caranya, berencana melakukan terobosan sehingga tak ada lagi sekolah atau institusi pendidikan bermutu rendah di DKI Jakarta. Termasuk, membangun 1 juta perpustakaan di Jakarta; bayangkan setiap sudut Gang, Jalan Raya, Kelurahan, dan RT/RW ada puluhan atau ratusan perpustakaan. Dengan demikian, sudah tak perlu langganan Koran dan majalah, beli buku karena tersedia di perpustakaan. Sungguh menyenangkan, jika terlaksana. Sejuta Perpustakaan gitu lho.
Bidang Keagamaan, “Rakyat Jakarta lebih pintar agamanya dari kota-kota yang lain warga Jakarta juga harus lebih beragama;” mantab. Pintar agama dan lebih beragama; tentu maksudnya memahami ajaran agama dengan benar. Tapi, jika disebut “lebih beragama,” ini yang agak mbingungkan. Apa yang terkadung dalam lebih beragama!?
Bidang Kesehatan, “Rakyat Jakarta layak mendapatkan kesehatan yang lebih baik;” great, pastinya pertumbuhan RS akan turun karena, Warga DKI Jakarta lebih sehat, bebas penyakit, dan seterusnya.
Atasi kemacetan Jakarta dengan metode “Gimanalah;” menurut YIM-AD, “Dalam seminggu, tidak akan ada sopir Metromini, angkot, yang ngetem di mana-mana atau ugal-ugalan. Untuk Busway, nanti apakah ditaruh di bawah atau gimanalah. Program fly over di seluruh Jakarta dalam 10 tahun.” Luar biasa. Jakarta akan menjadi kota fly over, sehingga tanpa macet.