Seks artinya jenis kelamin, organ reproduksi; seks maniak bermakna manusia yang mempunyai nafsu seks yang sangat berlebihan; seksual yaitu segala sesuatu yang berhubungan dengan jenis kelamin – persetubuhan laki-laki dan perempuan; seksualitaa adalah ciri, sifat, peran seks; dorongan seks; kehidupan seks.
Secara sederhana, seks, seksual, dan seksualitas, merupakan sesuatu yang indah, karena merupakan ciptaan TUHAN; sesuatu yang suci untuk suami-isteri; bertujuan untuk prokreasi atau pertambahan kuantitas umat manusia.
Seks juga merupakan salah satu bentuk pengungkapan kasih sayang sekaligus puncak kemesraan antara suami-isteri, agar terlahir atau ada generasi penerus.
Seks dalam Perkawinan merupakan anugerah Tuhan, wajar, indah, sakral, dan untuk dinikmati bersama hanya oleh dan bagi suami istri; dan merupakan bagian dari keutuhan dan kesatuan suami-istri. Keutuhan hidup dan kehidupan manusia laki-laki dan perempuan tersebut menyangkut seluruh aspek psikis dan fisiknya, serta hidup dan kehidupannya.
Salah satu aspek yang terkandung dalam keutuhan manusia tersebut adalah nafsu (tepatnya naluri) seksual. Naluri bukan untuk menyiksa laki-laki dan perempuan, tetapi agar mereka mendapatkan kenikmatan dan kepuasaan.
Manusia telah dirancang dengan begitu indah serta utuh sehingga mempunyai daya tarik dan kenikmatan jasmaniah; dan juga, hubungan intim mampu melepaskan ketegangan biologis; serta sekaligus yang menunjukkan bahwa suami atau isteri secara total menerima pasangannya, dan menyatakan (dengan bahasa tubuh yang romantis) kesediaannya untuk saling bergantung satu sama lain.
Secara umum dan ringkas fungsi seks dalam perkawinan -tanpa menurut urutan pentingnya- menyangkut berbagai aspek, antara lain, (i) puncak asmara atau klimaks kemesraan antar suami isteri, (ii) ungkapan cinta dan kasih sayang, (iii) prokreasi atau untuk mendapat keturunan, (iv) mendapat kesenangan, relaksasi, rekreasi, (v) menghilangkan kepenatan, stres, bahkan sebagai obat jika susah tidur, (vi) bahkan hubungan sex bisa mengsehatkan otak
Nah, jika ada keuntungan, kelebihan, keindahan, kenikmatan dalam/pada hubungan Sex (tentu saja ML yang legal atau dalam/melalui perkawinan), maka tentu saja hal tersebut tak patut untuk disia-siakan.
Memang betul ML bukan hal yang utama dan terpenting pada hubungan suami-isteri, namun jika sama sekali tanpa itu (tentu pada usia yang produktif/subur, sikon sehat jasmani dan rohani) maka interaksi ranjang suami-isteri menjadi sangat tak bermakna.
Tetapi, seiring dengan perjanlan waktu, suami-isteri yang telah lama menjalani hidup dan kehidupan keluarga, kadang-kadang terjerumus ke dalam sesuatu (kondisi hidup dan kehidupan) yang monoton dan membosankan.