Sebagai pendiri dan pembina organ relawan pendukung Pasangan Calon Gubernur dan Wagub, saya termasuk ada dan di dalam berbagai kegiatan politik yang melelahkan dan menguras tenaga, dana, waktu, dan lain sebagainya. Dan, sebagai Relawan dari Sang Kalah, saya juga, tak perlu larut dan tenggelam dalam samudera kecewa serta kekecewaan.
Karena tak boleh larut dalam kecewa dan kekecewaan, maka melihat hasil "Perhitungan Cepat" hasil Pemungutan Suara Pilkada DKI Jakarta Putaran II, 19 April 2017, sebagai suatu realitas; dan fakta yang menunjukkan bahwa "Basuki Djarot" tak mendapat suara memadai agar terus menjabat sebagai Gub/Wagub DKI Jakarta.
Dalam catatan saya, ada  banyak faktor yang menjadikan perolehan suara yang tak memadai tersebut; hal itu muncul karena aneka ragam penyebab, yang saling terkait dan tumpang tindih; hal-hal tersebut antara lain.
Faktor "Balas Dendam Politik" Â Terhadap Joko Widodo.
Tahun 2012 dan 2014, saya berada dalam "balutan" Tim  atau Relawan Online, pada saat itu, dengan keterikatan kuat, merupakan Komunitas Relawan Virtual Terbesar dalam Sejarah Gerakan Politik di Indonesia dan Dunia.
Dari giat 2012 (Jokowi Ahok) dan 2014 (Jokowi JK) tersebut, terlihat denngan jelas bahwa, sejumlah besar orang dan organ politik menaruh dendam  politik terhadap Jokowi. Ia dituding sebagai pembuka jalan terhadap "Si Kristen dan China" ke DKI Jakarta.
Karena "dendam politik" itulah, hingga detik ini, Jokowi dan orang-orang yang diangap dekat dengannya, jadi sasaran caci maki dan penistaan melalui orasi, narasi, medsos, media cetak, media pemberitaan, atribut, dan lain-lain, yang tak bisa diterima serta dipahami oleh akal sehat.
Kini, Basuki Tj Purnam atau Ahok, juga menjadi sasaran balas dendam politik. Mereka yang menyerang Ahok, Â nyaris sama dengan "Yang Di hadapi Jokowi Ahok dan Jokowi JK."Â
Faktor "Tanpa Koordinasi" Ratusan Organ dan Komunitas Relawan Basuki Djarot
Diakui atau tidak, Ahok atau "orang dekat Ahok" yang membentuk jenis "Relawan Karyawan" Teman Ahok. TA yang tadinya "tertutup" dari publik dan Relawan Pendukunga Ahok lainnya, karena harus memgumpulkan Sejuta KTP, Â mau tak mau menerima "bantuan" publik serta kerjasama dengan pihak lain. TA bisa mencapai target karena suport dari organ Relawan lainnya.
Seiring dengan kepastian pasangan Ahok Djarot maju sebagai Calon Gub dan Wagub DKI Jakarta, tumbuh atau terbentuk ratusan Organ dan Komunitas Relawan. Bayangkan saja, ada sekitar 200 Komunitas dan Organ Relawan, jumlah anggota puluhan hingga ribuan; dari yang kas kosong hingga miliki  dana ratusan juta.