[caption id="attachment_352217" align="aligncenter" width="491" caption="kompas.com"][/caption]
Akhirnya Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berkomentar tetantang seputaran Lasro Marbun sebagai Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta. Larso yang baru saja lima bulan menggantikan Taufik Yudi Mulyanto, akan dipindahkan bagian lain pada jajaran Pemda DKI. Â Menurut Ahok,
"Masuknya Lasro yang notabene pihak luar Dinas Pendidikan, membawa misi tersembunyi. Sebelum menjabat sebagai Kepala Dinas Pendidikan, Lasro menjabat sebagai Kepala Biro Ortala (Organisasi dan Tata Laksana) DKI. Dari awal, kita tugaskan dia untuk memorak-porandakan Dinas Pendidikan dari anggaran, sistem, gurunya, dan berhasil
Seperti misalnya pemotongan tunjangan sertifikasi guru. Setiap bulan, guru-guru di Jakarta berlomba-lomba untuk mendapatkan uang sertifikasi. Seharusnya, mereka hanya mendapat tunjangan profesi yang didapatkan setiap lima tahun sekali.
Guru-guru itu dites setiap lima tahun dan mereka masih punya hati untuk jadi guru enggak? Uangnya kita kasih sebagai tunjangan profesi dan perlu dilaporkan ke presiden terpilih
Selama lebih kurang lima bulan menjabat sebagai Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Lasro telah memangkas anggaran pendidikan sebesar Rp 2,4 triliun. Kemudian, ia juga berhasil merampingkan banyaknya jabatan di Dinas Pendidikan, seperti penghapusan jabatan pengawas sekolah tingkat kecamatan dan Pusat Pelatihan Kejuruan, .." [kompas.com].
Suatu penilaian dan pujian yang tak mengada-ada; Larso Marbun telah berani melakukan perubahan serta pembenahan di lingkungan Dinas Pendidikan DKI. Sehingga, walau cuma lima bulan di sana, ia mendapat promosi ke tempat yang lebih luas jangkauannya untuk melakukan pembenahan, perbaikan, serta penataan. Â Dengan demikian, Lasro Marbun, sepertinya menjadi salah satu contoh sosok PNS yang berhasil serta patut diteladani, paling tidak oleh jajaran PNS di DKI Jakarta.
Jika memperhatikan penilaian Ahok terhadap Lasro Marbun, maka dalam pikiran kecil diriku, melihat bahwa DKI JAKARTA membutuhkan Kepala-kepala Dinas yang "sejenis Lasro Marbun". Dalam arti mereka adalah Kepala Dinas yang berani melawan arus kemapanan birokrasi, memotong anggaran, serta meniadakan jabatan-jabatan yang tak efektif dan efisien. Dari situ, terjadi penghematan anggaran Negara.
Mudah-mudahan para Kepala Dinas di jajaran Pemda DKI, masih banyak yang "sejenis Lasro Marbun;" tapi, jika tak ada, wah .... Ahok (dan wakilnya nanti) perlu mencari dan menemukannya. Sehingga, semakin banyak Kepala Dinas yang "sejenis Lasro Marbun". Dengan demikian, sesuai dengan  rencana Jokowi-JK, bahwa DKI Jakarta akan menjadi Pemda Percontohan, akan cepat terlaksana.
Opa Jappy - Pernah Jadi Guru
Artikel Terkait
Kepala Dinas yang Berprestasi itu, [Mau] Mengundurkan Diri
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H