Berikut ini adalah apresiasi Prabowo Subianto terhadap Kabinet Kerja Joko-JK, menurut  Prabowo Subianto,
"Saya menilai sangat baik, karena banyak sekali kalangan profesional. Mudah-mudahan kerja dengan baik. Dengan diisi oleh kalangan profesional itu maka ada harapan jalannya roda pemerintahan mendatang menjadi semakin baik.
Ya kita menaruh harapan banyak sekali; setiap kabinet tidak ada yang sempurna. Masa iya mau sempurna, gimana,"
[ouropinion/antara/merdeka]
Ungkapan yang cukup fair, jujur, dan apa adanya dari seorang "mantan rival politik" terhadap Kabinet Kerja yang disusun oleh Presiden dan Wapres.
Dengan demikian, pelan tapi pasti, Prabowo sudah memperlihatkan keteduhan diri dan penerimaan terhadap Jokowi-JK, serta sikap yang harus menerima kekalahan dalam proses berdemokrasi. Paling tidak, ketika ia bertemu dengan Presiden Jokowi (sebelum dilantik) dan datang ke kantor Wakil Presiden, sudah bisa memperlihatkan bahwa "telah selesainya adu omong, komentar, orasi, bersilat kata-kata" yang berisi serangan dan melemahkan lawan.
Semuanya telah selesai, dan kini Prabowo mengajak para pendukungnya untuk "beri kesempatan" pada Jokowi-JK dan Kabinetnya bekerja; juga kepada para pendudukungnya, ia meminta agar mendukung pemerintahan Jokowi-JK.
Walau, Prabowo tak pernah katakan, "Permusuhan sudah selesai; dan kini saya bersahabat kembali dengan Jokowi-JK," tapi dari beberpaka kali langkah besar dan penyataan yang ia lakukakn, sudah bisa menggambarkan bahwa Prabowo telah kembali kepada "diri dan pribadinya yang asli," membangun hubungan baik, persahabatan, pertemanan dengan siapa pun.
Atau, mungkin Prabowo sementara membangun kembali citra diri; citra diri yang sama sekali berbeda dengan apa yang pernah ia perlihatkan pada waktu pra, selama, dan setelah Pipres. Hal yang sebenarnya, hanya Tuhan yang tahu.
Sayangnya, perubahan sikap Prabowo tersebut, tidak diikuti oleh tak sedikit orang yang ada di di Golkar, PKS, Demokrat, dan PAN; nyatanya, terutama PKS, masih tetap memberin ungkapan-ungkapan yang bersifat merendahkan, fitnah, dan penistaan terhadap Jokowi-JK, terutama Joko Widodo. Hal yang sama muncul di pkspiyungan (dan web-web copasan berita dari pkspiyungan dan replikanya) serta voa-islam.com; ternasuk web-web anti demokrasi, anti Pancasila, dan anti NKRI. Mereka tak mampu melihat aura damai dan perdamaian yang dibangun dan terjadi antara Prabowo dan Jokowi-JK
