[caption id="attachment_364588" align="aligncenter" width="490" caption="kupang.tribunnews.com"][/caption]
Sabtu Malam, ketika sejumlah pemuda Muslim di Reo, Manggarai NTT, sementara naikkan Takbir jelang Idul Adha, ada sekolompok lainnya pesta minumn keras hingga mabuk. Tak anggota polisi dari Polres Manggarai ada disekitar para pemuda yang asyik mabuk tesrebut. Anggota polisi tersebut, belakangan diketahui bernama Erik, seorang Muslim asli Makassar, jastru memprovokasi pemuda yang  mabuk untuk melempari umat yang tengah menjalankan malam Takbir.
Para pemabuk melempari umat Muslim yang melakukan malam Takbir, Â membuat sebagian pemuda Muslim terpancing dan terjadilah perkelahian. Aksi balasan, sehingga menjadi kerusuhan antara kelompok warga di Reo, Kecamatan Reok, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur. Kerusuhan pada Sabtu, Â 4 Oktober tersebut menyebabkan 14 rumah warga rusak berat; 14 orang luka ringan, tiga orang luka berat.
Malam itu, sudah dilakukan pertemuan antara pemuda agama dan keadaan menjadi tenang. Namun, Minggu, 6 Oktbr , terjadi lagi saling serang sehingga terjadi kerusuhan yang meluas. Tapi aparat keamanan bisa mengendalikan. Menurut Kapolres Manggarai, AKBP Tony Binsar Marpaung, "Akibat kejadian itu sebanyak 18 orang diperiksa, dan tiga orang diperiksa secara intensif. Tiga orang menjadi penyebab terjadinya kerusuhan. Sampai saat ini belum ada tersangka." Di samping itu Tony juga menyatakan bahwa ini kerusuhan warga, bukan agama.
Bagaimana dengan Erik, anggota polisi yang diduga sebagai provokator!?
Menurut kesaksian warga setempat kepada media, Erik adalah seorang Muslim asal Makasar yang sengaja membuat masyarakat di Reo bermusuhan antara agama. Sejak dulu di sini hidup rukun, mereka sengaja mengoyak kedamaian dan kerukunan warga di sini (sp/beritasatu). Namun, menurut Tony Marpaung, pihaknya memang masih memeriksa Erik. Untuk sementara kami belum menjadikan Erik sebagai tersangka, karena saksi yang melihatnya, ia tidak melakukan provokasi.
Seorang rekan dari Manggarai, NTT, yang pernah menjadi Kandidat Gubernur NTT pada Pilkada yang lalu, menyatakan bahwa, " Manggarai sebagai wilayah Kabupaten terpadat NTT, dan juga teladan dalam hal hubungan anatar umat beragama di NTT, khususnya Flores, agaknya mau dirusak oleh oknum-oknum tertentu. Si Oknum itu, ingin persaudaraan antara warag yang beda agama menjadi kendor dan rsusak. Saya berharap, aparat kepolisian, bisa dengan tegas menindak para pelaku kerusuhan tersebut."
Semoga semuanya kembali menjadi damai dan akur
Opa Jappy - Jakarta Selatan
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI