Pejaten, Jakarta Selatan | Penyerangan Rusia terhadap Ukraina belum berakhir. Perang tak imbang dan sebanding tersebut agaknya (akan) berlangsung lama, karena mendapat perlawanan setimpal dari Rakyat, Laskar, Relawan, dan Tentara Ukraina
Agaknya, Ukraina paham betul "gesture" Militer Rusia yang full komando, dan jika Komandan Lapangan tertembak atau tewas, maka anak buahnya hancur lebur serta berantakan. Sehingga Ukraina dengan cerdik mengutamakan menewaskan para Komandan Lapangan atau pun Jenderal-jenderal Rusia.
Sejumlah jenderal tentara Rusia tewas; mereka yang terbirit-birit dari area pertempuran, dipecat; sejumlah pejabat senior di lingkaran Putin, mengundurkan diri; ekonomi terpuruk, dan lain sebagainya. Semuanya itu sebagai keberhasilan Ukraina dan pukulan telak untuk Rusia.
Sikon semakin memburuk tersebut, hari Ini, sejumlah media, termasuk Kompas.com mempublikasi bahwa Google ikut "menghukum" Rusia. Dengan "berdarah dingin" Google (i) memblokir iklan asal Rusia di YouTube, (ii) memblokir Google News di dan tentang Rusia, (iii) memblokir Google Mobile Service di Rusia, (iv) membatalkan proyek Google Labs di Rusia, (v) menghapus lisensi sistem Android untuk smartphone asal Federasi Rusia, (vi) dan lain-lain.
Beberapa hari ke depan, dampaknya akan terasa WN Rusia, menyusul ketiadaan FB dan IG, serta WA yang fiturnya terbatas, pengguna Platform Medsos di Rusia, akan terasing di Dumay kecuali mereka gunakan Telegram (penemu dan pemiliknya orang Rusia, tapi markasnya di luar Rusia).
Seorang teman, yang juga praktisi IT, baru saja mengirim pesan bahwa, ada kemungkinan Google Maps dan Google Earth akan terblock di Rusia. Juga menurut Si Teman, jika terjadi, maka "berdampak buruk" untuk pergerakan militer Rusia. Sebab, mereka (akan) mudah terpantau dan terbaca oleh Militer Ukrania. Dan itu bisa berujung kehancuran; Ukraina bisa dengan leluasa menghancurkan mereka.
Ups, orang yang akan kutemui sudah datang; ku harus akhiri tulisan ini, karena mau meeting.
Bersambung
Opa Jappy | Indonesia Hari Ini
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H