Papanggo, Jakarta Utara | Umumnya, entah apa penyebabnya, lansia mendapat "anugerah mengidap Diabetes;" dari yang ringan hingga "korengan diabet."
Ya. Diabetes telah jadi "branding" pada lansia; bukan itu saja, diabetes bagaikan gerbang terbuka untuk gagal ginjal, serangan jantung, kebutaan, hingga stroke, dan lain sebagainya.
Apa mau dikata, sebagai lansia, cukup maklum bahwa diabetes tumbuh kembang akibat banyak hal, termasuk, genetika seseorang, lingkungan, gaya hidup sehari-hari, dan penurunan fungsi serta kualitas fisik.
Jadinya, karena "diabetes sudah branding pada lansia," maka tak mudah dihindari; tapi masih bisa menahan laju atau kemajuan Si Diabetes itu. Ada beberapa hak yang bisa dilakukan untuk menahan laju diabetes pada lansia. Hal tersebut, antara lain.
Kebiasaan lama tak gerak. Misalnya, membaca, nonton tv, main catur, duduk sambil ngelamun (sambil merokok dan isap serutu), dan seterusnya. Boleh-boleh sich lakukan itu, tapi ingat bangun dan bergerak, jalan-jalan, dan olahraga ringan, agar berkeringat. Ini mampu mengurangi penumpukan kadar gula tubuh
Kebiasaan memakan segala tanpa batas dan tidak pantangan. Kebiasaan pemakan segala seperti masih muda, sering diteruskan pada waktu lansia.
Kebiasaan seperti itu, secara langsung maupun tidak, mengkonsumsi makanan dan minuman (terutama yang mengandung alkohol) pemicu gerak cepat diabetes. Misalnya snack dan kue dengan kadar gula tinggi. Jadi, ada baiknya hindari semuanya itu dan menata ulang pola serta jenis makanan serta minuman.
Sering minum air putih (bukan minuman berpengawet) untuk keseimbangan dan kebutuhan air di lambung.
Berupaya santai dengan relaksasi (misalnya nonton video relaksasi), kontempelasi, dan mendongeng pada cucu-cucu. Itu menjadikan pikiran lebih tenang, tanpa tekanan, dan dijauhkan stress.
Cukuplah