Mohon tunggu...
Opa Jappy
Opa Jappy Mohon Tunggu... Orang Rote yang Bertutur Melalui Tulisan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

http://jappy.8m.net

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Penyebab Nitizen Indonesia Dukung Rusia Menghancurkan Ukrania

11 Maret 2022   17:29 Diperbarui: 12 Maret 2022   05:37 749
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Srengseng Sawah, Jakarta Selatan | Penghancuran terhadap Ukrania masih berlangsung; Rusia masih terus membunuh rakyat Ukrania; bayi-bayi yang belum mengenal dosa terkubur bersama reruntuhan Rumah Bersalin.

Semuanya itu menjadikan rakyat di sejumlah Negara di Eropa, termasuk Rusia, melakukan demontrasi mengutuk Rusia. Bahkan, beredar video, sejumlah perempuan melakukan demo anti Rusia sambil telanjang dada. Semuanya protes terhadap kebrutalan Rusia.

Bagaimana dengan/dan di Indonesia? Pastinya, jagad maya Indonesia pun beredar video-video pendek atau reels tentang jeritan anak-anak, abg, ibu-ibu yang menangis penuh kesedihan sambil berseru, "Ini keadaan kami, Negara kami hancur. Tolong!"  Juga tersebar video-video "Soladarity with Ukrine" dengan berbagai versi.

Namun, Indonesia tetap diam; elite Negara tak bersuara tentang Rusia hancurkan Ukrania. Diam terhadap derita, penderitaan, dan kehancuran Ukrania; sambil tepuk gembira penuh senyum ke Vladimir Putin.

Pemerintah Indonesia memang silent, tapi beda dengan Pers dan Rakyatnya (terutama pengguna Medsos), bisa disebut, mayoritas mendukung Rusia menghancurkan Ukrania. Medsos pun penuh orasi dan narasi dukungan pada Rusia; WAG ramai bertengkar, dan seterusnya.

Para pendukung Rusia tersebut (i) penuh sukacita dan gembira "menyambut"  Vladimir Putin sebagai hero yang berani melawan AS-NATO-Barat, (ii) AS boleh serang Irak, Iran, Lybia, dan lain-lain, mengapa Rusia dilarang bertindak yang sama terhadap Ukrania, (iii) AS stop jadi Polisi Dunia, (iv) Presiden Ukrania adalah "boneka" Barat, (v) melawan teror AS terhadap dunia, (vi) menyenangi figur Putin yang populis, nasional, tegas dalam mempertahankan negara, (vii) membaca dan menerima narasi konflik dari satu sisi, yaitu "selera sendiri" tanpa banyak pertanyaan, (viii) serta berbagai contoh lainnya.

Ternyata, sangat banyak orang Indonesia yang terjerumus dalam permusuhan di luar sana; mereka ikutan "berperang" dari sini. Mereka menutup mata terhadap perilaku Rusia yang menghancurkan; juga berdampak kehancuran hidup dan kehidupan manusia-kemanusian Ukrania.

Tapi, lucu juga, semua alasan yang disampaikan tersebut, tak satu pun yang berhubungan langsung dengan Indonesia; tak satupun. Namun, tak sedikit orang Indonesia tebarkan orasi dan narasi pembenaran terhadap kebrutalan Rusia. Menyedihkan.

Yah. Begitulah Nitizen Indonesia. Cukup banyak Orang Indonesia mendukung Rusia menghancurkan Ukrania. Agaknya, mereka sudah lupa pada frasa dan diksi lama, warisan Nenek Moyang, bahwa Nusantara itu cinta damai dan perdamaian, ramah, dan non blok.

Mereka lupa bahwa seharusnya selaras dengan sikap politik Indonesia, yaitu bebas aktif, netral; sehingga terjebak dalam situasi konflik di Dumay.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun