Integirty, in-teg'-ri-ti, (Hebrew, tom, tummah). Tom means simplicity, soundness, completeness, upright, perfection. Tummah (plural tummim). The word integrity does not occur in the NT, but its equivalents may be seen in sincerity, truth, the pure heart, the single eye, etc.
In the above sense of simplicity of intention it is equivalent to being honest, sincere, genuine, and is fundamental to true character.
Jelas bahwa, integritas adalah mutu, sifat, keadaan yang menunjukkan kesatuan utuh pada seseorang sehingga memiliki potensi dan kemampuan memancarkan kewibawaan dan kejujuran.
Sekitaran Hutan Hijau Universitas Indonesia, Depok Jawa Barat | Suatu Waktu, jelang Pilpres 2019, pada pertemuan relawan, muncul diskusi hangat yang cenderung 'debat tak berujung' tetang pera lansia (nantinya) sebagai RI 2. Memang seru, karena Kandidat RI 1 pada waktu itu, memilih calon pendamping di luar dugaan banyak orang.
Ya. Tiba-tiba muncul suara dari tempar duduk peserta, "Apa yang bisa diharapkan dan dilakukan orang tua itu?" Kemudian, audiens seperti 'bees group,' bising dan ramai. Saya yang duduk di meja narasumber, berusaha mencari sumber suara/pernyataan, tapi tak bertemu.
Di atas, hanyalah sepotong fakta; fakta yang terjadi pada area publik, dan bersifat atau muncul dari sikap stereotip terhadap lansia.
Pada satu sisi, lansia dipandang sebagai sosok yang penuh (ber)pengalaman, mengetahu banyak hal, penuh hikmat, serta mampu memberi solusi cerdas terhadap berbagai masalah hidup dan kehidupa.
Namun, di sisi lain, lansia dianggap sebagai manusia purna tugas, lemah, tak berdaya, mengalami berbagai penurunan fisik, psikologi, bahkan intergritasnya pun sering berubah dan tak bisa diharapkan.