Joey, Jakarta Selatan | SPP, sandang pangan papan, sejak masa lalu merupakan kebutuhan paling mendasar pada umat manusia. Bisa dikatakan, seseorang bisa tak punya apa-apa, namun ia tetap berupaya agar mampu membungkus dirinya dengan pakaian, mendapat sesuap nasi dan seteguk air untuk mengatasi lapar serta haus; dan ada tempat untuk membaringkan diri.
Lansia, pada durasi tertentu hidup dan kehidupannya, akhirnya, hanya membutuhkan kebutuhan dasar tersebut; tidak banyak. Setelah melewati aneka banyak peristiwa dalam hidup dan kehidupannya, hanya itu yang mereka butuhkkan, tiada lebih serta berlebihan.
Pada masa seseorang mencapai usia (sebagai) lansia, ia/mereka tak (lagi) bisa meminum dan makan semua serta segalanya. Sebab itu, lansia harus 'menjaga, memperhatikan, memilih, dan memilah' apa-apa yang (akan) dikonsumsi, dalam rangka menjaga kesehatan serta imunitas tubuh, tetap sehat, aktif, dan semangat.
Karena 'tak bisa minum dan makan segalanya' tersebut, maka perlu memperhatikan hal-hal berikut.
Sebisa mungkin kurangi nikotin dan alkohol. Ada banyak orang yang 'tergantung' pada keduanya sejak muda belia, saat lansia, kurangilah. Mungkin, bisa sekali-kali minum bareng teman, tapi jaga agar tak berlebihan; atau butuh sigaret waktu di toilet, tak apalah.
Hindari makanan yang bermanfaat tapi 'memicu' suburnya penyakit lainnya. Misalnya, kacang-kacangan bagus untuk menambah vitamin E, tapi jika berlebihan, malah, merangsang asam urat bertumbuh subur; aneka daging panggang (dan lemak) bagus, sedap, enak, nikmat, di lidah, tapi bisa ... (pasti tahu lah), dan seterusnya.
Hindari makanan berserat (termasuk bergetah, atau pun tak dimasak), terutama sayuran, yang membuat 'lambung lelah' menghaluskanya. Banyak lansia mengeluh karena sehabis makan sayuran kaya serat, malah mengalami gangguan lambung. Bayam adalah sayuran terbaik untuk lansia.
Ada baiknya jaga, hindari gorengan berminyak, terutama dari penjaja (gerobak) di pinggir jalan. Sekali-kali perhatikan cara goreng mereka, terlihat minyak (jelantah) hitam pekar, dipakai terus menerus menggoreng tahu, tempe, pisang, kentang, bahkan ayam. Bayangkan, hasil olahan seperti itu masuk ke dalam tubuh lansia.
Hindari Buah-buahan (terutama yang terbuka, dikupas, dipotong-potong) Berwarna Tajam. Semua jenis buah-buahan, bisa disebut, layak konsumsi dan bermanfaat untuk kesehatan lansia. Deteksinya mudah, sentuh buah-buahan tersebu, jika warna buah melekat di jari; segera bilas dengan air atau lap dengan tisu. Jika warnanya tak hilang, maka itu berarti buah-buahan tersebut diberi pewarna testil (biasa dipakai pada industria kain). Itu sangat berbahaya untuk kesehatan.