Sekitaran Hutan Hijau Universitas Indonesia, Depok Jawa Barat | Kompasianival 2020 sudah berakhir, kelelahan para crews, mungkin sudah hilang; yang tersisa, mungkin saja, evaluasi pribadi, kenangan, foto-foto, hadiah dan lain sebagainya. Sementara itu, mereka yang hadir, utamanya secara virtual, juga mungkin saja, masih menyimpan kenangan, hadiah, gembira, serta banyak hal lain. Semuanya itu, kini, tersimpan di/dalam arsip lemari hati, dan sewaktu-waktu 'ditarik keluar, ketika Kompasianival berikutnya.
Apa pun itu, kenangan dan ingatan tentang Kompasianival, selalu ada kenangan: indah, suka-duka, kelelahan, ramai-ramai, sendiri, atau bahkan, teriak kemenangan atau pun kecewa karena kekalahan, semuanya berbaur dalam simpanan hati. Sama dengan hati tua ini, saya pun menyimpan catatan-catatan kecil tersebut, dan pada saatnya akan dibuka kembali. Berikut ini, Catatan Akhir saya
Mereka yang hadir. Kompasianer yang hadir, dari yang terlihat pada layar Laptop (Youtube dan Situs Kompasianival),(i) Â sekitar 100 orang atau tak lebih dari 200 orang per acara; dan (ii) bisa disebut, 90 % adalah para pendatang baru di Kompasiana dan Kompasianival, (iii) sebagian besar yang hadir dari kelangan usia milenial, (iv) Kompasianer Lawas, yang sudah lebih dari 5, 6,7, 8, 9 10 tahun gabung di Kompasiana, mungkin hanya saya sendiri, dan hadir full setiap hari; mereka yang lain, tak terlihat 'bayangannya;' (v) padahal Kompasianival 2020 sangat pas untuk Kompasianer Lawas plus Tuwir serta after 60 tahun, karena sesuai dengan PSBB.
Karena secara Virtual, maka interaksi (plus interaktif) terbatas; dalam artian hanya bisa melalui chat room (situs Konmpasianival dan Youtube). Karena hanya bahasa tulisan dan emoji, maka terjadi 'minim dalam ingatan,' misalnya lupa wajah yang nulis di chat room. Seandanya chat room bisa dengan zoom atau vidio chat, tentu lebih seru serta 'membangkitkan kembali' daya ingat.
Materi webinar; menurut saya, 100 % materi webinar dari para narasumber, sangat baik, berguna, dan bermanfaat. Jadi, usul ke Crews Kompasianival 2020 agar materi-materi tersebut kirm ke Kompasianer yang hadir. Ini mah sedikit maksa, tapi harus ya; jika tak terima, keterlaluan dah, bha bha bha bha  bha bha .................
Jika pada Kompasianival tahun-tahun sebelumnya, mereka yang hadir, pasti dapat souvenir; lha pada Kompasinival 2020, udah hadir dengan 'biaya kuota yang cukup tinggi,' kok tak dapat soubenir? Bijimane sech!!!! Crews Kompasianival 202, Opa nunggu ya.
Agaknya, ke depan, Kompasianival semakin bergeser audiensnya ke/pada mereka yang milenial, bukan lintas generasi; jadi, jika masih ada Kompasianival berikiutnya, maka perlu ruang-ruang untuk generasi yang berbeda, misalnya, acara-acara khusu untuk para jomblowan dan jomblowati, milenial singgle, mama dan papa muda serta serta singgle parent, dan 50 tahun ke atas. Sebab, mereka memiliki atau mempunyai daya tarik yang berbeda.
Cukup ya
Jika masih ada Souvenir, maka bagi-bagilah
Jika masih ada umur, jumpa di Kompasianival 2021
Opa Jappy | Indonesia Hari IniÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H