Tentang Disiplin. Disiplin. Disiplin, memiliki pemaknaan yang sama pada dialek dan bahasa-bahasa Sub-suku, Suku, Bangsa, dimaknai sebagai sikap dan tindakan seseorang (atau pun kelompok, komunitas, dan masyarakat) berdasar pada atau adanya nilai-nilai hidup dan kehidupan.Â
Nilai-nilai tersebut diterima bersama dan berlaku di/dalam Komunitas hingga universal. Contoh sederhana, Lampu Pengatur Lalu Lintas, ada kesamaan universal memahami warna merah, kunming, hijau; dan mengikutinya.
Di dalam kata disiplin terdapat 'sifat dan tindakan atau pun perilaku;' serta keselarasan keduanya. Dalam artian, disiplin tidak selesai pada ucapan tapi berlanjut atau diwujudnyatakan pada perilaku atau tindakan.
Nilai-nilai hidup dan kehidupan merupakan keseluruhan tampilan diri, sikap, kata, perbuatan manusia sesuai sikonnya. Nilai-nilai hidup dan kehidupan manusia biasanya dipengaruhi oleh masukan-masukan dari luar dirinya sejak kecil.
Tentang "New Normal." Kata yang diindonesiakan menjadi 'Kebiasaan Baru, Kenormalan Baru, Gaya Hidup dan Kehidupan Baru, Perubahan Cara Hidup dan Kehidupan, dan lain sebagainya.'Â
Namun, apa pun pemahaman dan pemaknaan New Normal tersebut, yang (akan) terjadi adalah perubahan kebiasan (serta tingka laku) hidup dan kehidupan dari sebelumnya ke hal-hal baru; atau, bahkan kembali ke gaya hidup dan kehidupan yang sebelumnya dilupakan dan ditinggalkan.
Mungkin saja, saat ini, ketika masih di rumah atau tempat tinggal, kita, anda dan saya, telag melatih diri dengan baik, agar  nanti terbiasa di area publik; itu bagus. Namun, misalnya ketika, anda dan saya ada/dalam area tersebut, utamanya pada area atau sekitar fasilitas publik, apakah semua orang yang ada di situ, juga seperti anda?
Misalnya, mereka juga memakai masker, jaga jarak, menutup area mulut ketika bersin atau batuk, tidak sembarang meludah, dan lain sebagainya; apakah semua orang disiplin dan menjaga diri agar tidak tertular atau pun menularkan ke orang lain. Itu lah yang menjadi misteri.