Dan, seringkali Tragedi menjadi tuturan undercover, tidak masuk ke/dalam kronologi Sejarah (untuk diteruskan dan diajarkan); dan tak menjadi bagian dari sistimitasi Sejarah, apalagi digunakan pada ranah edukasi.
===
Akhirnya, Sejarah dan Tragedi, sejak lama menjadi dua hal yang berhadapan. Padahal, 'Keutuhan Sejarah' seharusnya merupakan paduan 'we are story, his story, dan their story;' paduan semua cerita, kisah, kejadian, peristiwa tentang yang menang dan kalah.Â
Tapi, itu ada dalam 'Buku Sejarah' yang ditulis oleh mereka Yang Menang dan Pemenang; buku seperti ada di mana-mana. Namun, seiring dengan perjalanan waktu dan kebangkitan kembali moralitas Sejarah dan Kemanusiaan, maka pada banyak Negara melakukan penulisan ulang sejarah; menulis ulang dengan memasukan 'history dan tragedy' menjadi  Sejarah yang utuh dan lengkap.
Oleh Opa Jappy
Ya. Pandemi Covid-19, menambah satu lagi koleksi Virus-virus yang pernah menggemparkan Dunia; sekaligus berdampak kematia pada ratusan ribu orang di berbagai penjuru Bumi, dan akibat-akibat Sosial, Ekonomi, Politik, Keamanan yang mengikutinya, pada masa akan datang, (akan) menjadi bagian Sejarah. Sejarah bahwa pada tahun 2019, 2020, mungkin juga 2021 umat manusia pernag diserang Covid-19, akibatnya banyak orang tewas.
Sejarah itu, (akan) menjadi tuturan, kisah, dan cerita yang ditulis, diceritakan, dan diwariskan ke generasi berikut. Mungkin saja, anda dan saya, yang saat ini masih ABG, papa-mama mudah, setengah baya, pada masa akan datang, ketika sudah jadi Opa-Oma atau Kakek-nenek akan bertutur tentang ganasnya Covid-19. Dan, di dalamnya, ada tuturan tentang (kita, diri sendiri) yang berhasil lolos atau pun selamat dari keganasan Corona. Bisa jadi, cerita perjuangan (sehingga lolos dari Covid-19) itu, ditambah sejumlah keberanian dan kesusahan (misalnya akibat PSBB), dan bertahan sehingga jadi Opa-oma atau Kakek-nenek .
Semuanya itu bisa terjadi, karena kita, anda dan saya, menjadi pelaku peristiwa, saksi mata, pencatat kisah secara tertulis dan terarsip di/dalam hati atau pun lemari berpikir. Semuanya itu bisa berarti, pada masa akan datang, anda dan saya, (akan) bercerita dengan jelas, detail, lengkap tentang 'Sejarah Covid-19 Menyerang Umat Manusia.'
Namun, di samping Sejarah tersebut, ada juga tragedi; yaitu kisah tragis tentang orang-orang yang terpapar Covid-19 (secara tak terduga dan tidak sengaja, dan tak tahu bagaimana dirinya tertular), kemudian hidup dan kehidupan mereka di Dunia berakhir dalam/dengan sepi serta kesepian. Ya, mereka (nantinya) jadi terhilang dalam sejarah.
Sehingga, mungkin saja narasi pada masa akan datang seperti ini. "Pada waktu tahun 2019 dan 2020, Papi, Mami, Opa, Oma tahu persis tentang pandemi Covid-19. Saat banyak orang mudah terpapar, terjadi PSBB, sehingga papi di rumah dan tidak ke mana-mana. Saat di seperti itu, ada sejumlah kenalan dan teman papi meninggal akibat Covid-19, tapi tidak bisa melayat mereka. Jika hingga hari ini Papi masih ada, maka semuanya itu karena disipilin menjalankan anjran Pemerintah." Dan, seterusnya....... Â Itulah kemungkinan potongan cerita pada masa akan datang; ketika anda dan saya berkisah tentang pandemi Covid-19 ke anak-cucu.
Jadi, anda dan saya mau bisa berkisah seperti itu pada masa akan datang; anda mau menjadi pencerita sejarah karena pernah menjadi pelakunya; anda mau bertutur tentang Covid-19 pada masa akan datang? Atau, anda mau tidak pernah diingat; mau dilupakan, mau hilang dari catatan sejarah?