Disiplin
Disiplin, memiliki pemaknaan yang sama pada dialek dan bahasa-bahasa Sub-suku, Suku, Bangsa, dimaknai sebagai sikap dan tindakan seseorang (atau pun kelompok, komunitas, dan masyarakat) berdasar pada atau adanya nilai-nilai hidup dan kehidupan. Nilai-nilai tersebut diterima bersama dan berlaku di/dalam Komunitas hingga universal. Contoh sederhana, Lampu Pengatur Lalu Lintas, ada kesamaan universal memahami warna merah, kunming, hijau; dan mengikutinya.
Di dalam kata disiplin terdapat 'sifat dan tindakan atau pun perilaku;' serta keselarasan keduanya. Dalam artian, disiplin tidak selesai pada ucapan tapi berlanjut atau diwujudnyatakan pada perilaku atau tindakan.
Nilai-nilai Hidup dan Kehidupan
Nilai-nilai hidup dan kehidupan merupakan keseluruhan tampilan diri, sikap, kata, perbuatan manusia sesuai sikonnya. Nilai-nilai hidup dan kehidupan manusia biasanya dipengaruhi oleh masukan-masukan dari luar dirinya sejak kecil.
=====================
Lenteng Agung, Jakarta Selatan | Hingga Hari Ini, jumlah orang-orang yang terpapar Covid-19 di Indonesia semakin menaik; dan diikuti dengan naiknya angka tingkat kesembuhan dan menurunnya angka kematian per hari (walau angka kumalitif semua kematian akibat Covid-19 masih diatas jumlah orang yang sembuh).
Sementara itu, besaran jumlah Korban Covid-19 Non-Kesehatan semakin menaik, bahkan tidak terdata dengan baik dan akurat; serta merata di seluruh Indonesia. Naiknya jumlah mereka yang terpapar dan sembuh tersebut, tak lepas dari satu kata yaitu disiplin; ya, disiplin dan tidak disiplin.
Ya. Ketiadaan disiplin, secara langsung dan tidak, menjadikan jumlah orang-orang terpapar dan sembuh semakin menaik. Mungkin saja, mereka yang terpapar akibat tidak disiplin mengikuti Protokol Baku agar terhindar dari Covid-19. Sebaliknya, mereka yang sembuh karena disiplin; disiplin minum obat dan ikuti saran dokter yang merawat mereka, dan lain sebagainya.
Tidak disiplin jugalah, yang menjadikan warga Jakarta menjadi 'pusat penyebaran Covid-19 di Indonesia. Dimulai dari satu dua orang, kemudian menyebar ke yang lain; mungkin saja satu orang itu, tidak menyadari diri terpapar. Atau, bisa saja, ada orang-orang yang sudah terpapar Covid-19 tapi tidak disiplin diri, sehingga mereka menjangkiti orang lain. Itulah ketiadaan disiplin, sehingga membantu Covid-19 tersebar di Negeri ini. Hal yang sama terjadi di berbagai Negara, ketiadaan disiplin berujung pada kematian.
Jadi? Sala satu kunci keberhasilan mengalahkan Covid-19 adalah disiplin. Disiplin pakai masker, jaga higinitas diri, ikuti trend pembatasan sosial, serta patuhi anjuran ataupun peraturan pemerintah dalam rangka membatasi ruang gerak corona.