Kutipan: Kriteria Wagub DKI Jakarta
Wagub tersebut bukan sekedar pendamping dan penolong yang sepadan dengan Gubernur, tapi juga seseorang yang pandai menata kota.
Dalam arti, ia bisa mengisi kekosongan pada hal-hal yang belum atau tidak diperhatikan oleh Gubernur. Ia juga seseorang yang bisa diterima oleh para pendukung dan 'anti Gubernur' yang sekarang.
Dengan demikian, Gubernur dan Wagub DKI Jakarta adalah paduan dua sosok yang saling mengisi satu sama lain. Paduan indah itu (akan) menjadi tampilan yang cocok, pas, selaras, dan serasi, sehingga yang nampak adalah Gubernurnya pandai menata kata, dan Wagubnya pandai menata kota.
=====
Lenteng Agung, Jakarta Selatan | Setelah sekian lama, akhirnya, Hari Ini, DPRD DKI Jakarta berhasil memilih pengganti Sandiaga Uno; Ahmad Riza Patria, 17 Desember 1969, Â mengalahkan kandidat lainnya. Sosok yang pernah berkiprah di Nasional Demokrat, dan kemudian besar di Gerindra, mengalahkan Nurmansyah dari PKS.
Terpilihnya Riza Patria, agaknya tidak sulit menelusuri rekam jejaknya di Dumay. Paling tidak ada sejumlah jabatan politik yang pernah ia jabat, misalnya, (i) Wakil Ketua Komisi II DPR RI periode 2014-2019, (ii) Wakil Ketua Fraksi Partai Gerindra MPR RI periode 2014-2019, (iii) Â Tim Pemenangan Prabowo-Sandi di Pilpres 2019.
(iv) Anggota DPR periode 2019-2024 sekaligus Wakil Ketua Komisi V dan Ketua Fraksi Gerindra MPR RI; selain itu, (v) periode 2004/2005 sebagai Kepala Divisi II KPUD DKI Jakarta, lolos dari dakwaan korupsi pengadaan barang dan jasa Pemilu 2004; di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat itu, menurut Ketua Majelis Halim Lief Sufijullah, Riza tidak terbukti melawan hukum karena dia dinilai tidak terbukti melakukan perbuatan yang menguntungkan diri sendiri, orang lain, ataupun suatu korporasi.
Jelas. Riza Patria memiliki rekam jejak memadai sebagai politisi (dan juga pengusaha) di Parpol (Gerindra) maupun Parlemen. Dengan demikian, dengan kaspasitas, kualitas, serta berbagai kelebihan tersebut, maka wajar jika ia terpilih oleh DPRD  Wakil Gubernur DKI Jakarta. Tapi, jika melihat kutipan di atas, maka timbul tanya, "Apakah Riza Patria sanggup mengimbangi kinerja Gubernur DKI Jakarta;?" atau, malah bisa melewatinya. Biarlah  terjawab seiring perjalanan waktu.
Harapan
Terpilihnya Riza Patria sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta, menurut sejumlah rekan di WA Grup Indonesia Hari Ini, tidak sekedar hanya mengisi kekosongan posisi Wagub, melainkan lebih dari itu. Misalnya, Yusak RR, Wartawan Senior dari Timor Ekspres, menyebutkan bahwa, "Wagub jangan cuma menjadi ban serep atau pun pelengkap penderita; sebagai Wagub bisa berbeda dengan Gubernur;" jadi, Wagub harus bisa melaksanakan fungsi dan mengeluarkan kebijakan demi rakyat, walau nantinya berbeda dengan Gubernur.
Berbeda dengan Yusak RR, Maria Margaretha, aktivis sosial dan pengusaha nikel dari Jakarta, menurutnya, "Adanya Wagub, diharapkan semakin cepat terjadi eksekusi kebijakan untuk kepentingan warga DKI Jakarta." Lebih dari itu, menurut Maria, "Jika pada 100 hari pertama, Rizal gagal mengimplementasi kebijakan dan program Pemda, termasuk dari Gerindra, maka wassalam." Dalam artian, Maria, dan juga teman-temanya, tidak berharap banyak dengan adanya Wagub DKI Jakarta, jika 'roda tata kelola Jakarta' tetap saja berputar di tempat alias tidak ada kemajuan.
Terpilihnya Riza Patria, yang belatar pengusaha, juga mendapat reaksi positip dari praktisi Pariwisata; misalnya, Ade Ferdijana, yang berharap bahwa Wagub DKI Jakarta mampu mengesekusi kebijakan yang memperindah destinasi wisata di DKI, yang dampaknya dirasakan juga oleh orangt-orang disekitar destinasi tersebut.Â