Â
Lenteng Agung, Jakarta Selatan | Jujur, saya sementara prihatin dan marah; karena membaca usulan agar ada Jakarta Lockdown. Usulan semberono tersebut beredar  di sejumlah WA Grup plus .url dari Media terbitan Jakarta
Tapi, ketika saya menelusuri .url tersebut, tak ada berita apa pun tentang Jakarta Lockdown. Sungguh, suatu berita dan sebaran yang sangat menyesatkan.
Lockdown
Lockdown, translate asal jadinya, mengunci semua pintu; atau menutup akses ke suatu area yang luas; area yang di dalamnya ada berbagai aktivitas hidup dan kehidupan; sikon Lockdown berdampak pada semua aktivitas publik di/pada area tersebut dihentikan.
Oleh sebab itu, jika ada State, Country, City Lockdown maka menghentikan semua kegiatan publik di area terbuka sehingga tidak terjadi interaksi verbal, sosial, bahkan kontak langsung.
Tetapi, State, Country, City Lockdown hanya bisa efektif jika semua orang yang ada di/dalam area (yang Lockdown) memiliki tingkat disiplin dan kepedulian sosial yang setara. Sehingga mereka mampu mengikuti, taat, patuh pada berbagai instruksi atau petunjuk dari yang berwenang.
Dengan demikian, jika ada Jakarta Lockdown, maka yang terjadi antara lain
Krisis Ekonomi di Seluruh Indonesia
Jakarta, yang selama ini merupakan tempat pergerakan uang dan ekonomi Nasional mencapai 70%, tentu sangat beresiko bila terjadi Jakarta Lockdown. Dan, resiko terburuknya adalah krisis ekonomi di seluruh Indonesia.
Kenaikkan Harga dan Inflasi
Jakarta Lockdown berdampak pada terhentinya arus barang dan kebutuhan pokok ke Jakarta; dan itu pasti menjadikan harga kebutuhan pokok yang tersisa, menaik serta tak terkendali.