Mohon tunggu...
Opa Jappy
Opa Jappy Mohon Tunggu... Konsultan - Orang Rote yang Bertutur Melalui Tulisan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

http://jappy.8m.net

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Opa Jappy, "Kami Menolak, karena Tak Ada Kebaikan pada Teroris"

10 Februari 2020   09:49 Diperbarui: 10 Februari 2020   09:55 1453
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi | Foto Ini Cerminan Tanpa Kata-kata

Gondangdia, Menteng - Jakarta Pusat | Silang Saling dan Saling Silang tentang wacana pulangkan WN ISIState asal Indonesia terus begulir. Penolakan publik semakin menjadi-jadi; sementara itu, masih ada Sta TV yang menggiring publik atau pun narasumber bahwa WN ISIState masih tetap sebagai WNI (agaknya, Sta TV itu telah jadi corong oposisi).

Tentang Teror dan Teroris

Teror adalah usaha menciptakan ketakutan, kengerian, dan kekejaman oleh seseorang atau golongan; meneror bermakna berbuat kejam, sewenang-wenang, semena-mena, paksaan, ancamam, tindakan, kata-kata/pernyataan, dan lain sebagainya untuk menimbulkan rasa ngeri atau takut.

Ada aneka ragam penyebab atau menjadi alasan seseorang menjadi pelaku teror atau teroris; misalnya kedangkalan pemahaman dan pengetahuan yang miskin dan sempit. Jika seseorang menjadi teroris karena alasan idiologi; maka ia mempunyai pemahaman yang dangkal tentang idiologi tersebut. Dan, jika seseorang menjadi teroris karena alasan agama dan keagamaan; maka ia mempunyai pemahaman tentang agama yang dangkal, miskin, sempit.

Tapi, ada kelucuan di sini, tak sedikit dari antara kaum penolak tersebut, menyebut/kan bahwa para teroris yang tertembak mati atau pun dihukum mati sebagai pahlawan kebenaran dan membela kebenara (agama serta ajaran agama).

ISIS sebagai State

Pada tanggal 29 Juni 2014, juru bicara ISIS memaklumatkan Abu Bakar al-Baghdadi sebagai Khalifah Muslimin dan penyebutan Negara dirubah dari ISIS menjadi Negara Islam. Dari sinilah ISIS melihat setiap orang yang enggan untuk membai'at Abu Bakar al-Baghdadi adalah kafir karena telah menentang penegakan Negara Islam dan penerapan syariat Islam.

Dan mereka melihat memerangi dan membunuh kaum murtad didahulukan dari memerangi orang kafir asli. Sehingga tidak sedikit kaum Muslim/mah yang mereka bunuh, termasuk rakyat sipil, perempuan, dan anak-anak dengan cara yang amat keji dan kejam.

Perbuatan biadab tersebut mereka sebarkan melalui internet. Tujuannya, memperlihatkan kekejian tersebut adalah sebagai ancaman dan untuk membuat ketakutan bagi orang yang enggan menerima keputusan mereka. Semenjak diprolamirkan berdirinya ISIS, terjadi pembunuhan dan pembantaian terhadap sesama muslim dan terhadap jiwa-jiwa tidak berdosa baik di Irak, Suriah, dan sekitarnya.

WNI yang Bergabung dengan ISIS

Jelas bahwa ISIS berdiri dan berjuang untuk membangun State yang maha luas berdasar Teks-teks Suci; daya tarik ini juga menjadikan banyak orang Indonesia bergabung dengan ISIState. Dan, setelah bergabung dengan ISIState, mereka atau orang-orang Indonesia tersebut, dengan sukarela melepaskan diri sebagai WNI; mereka secara untuh menjadi Warga Negara ISIState. Itu, terjadi secara otomatis.

Wacana Memulangkan WN ISIState ke Tanah Air

Setelah mengikuti sejumlah pemberitaan Media, serta membaca ulang klarifikasi dari Menteri Agama, maka, menurut saya, ada yang salah dengan pemberitaan media. Media, entah siapa yang awalnya memulai, menyampaikan bahwa "Wacana pemulangan WN ISIState ke Tanah Air, merupakan asli atau berawal dari Menteri Agama;" itu yang teru menerus digoreng.

(Note: Saya belum tahu, siapa yang memulai 'goreng;' tapi yang pasti, hal tersebut telah menjadikan Menteri Agama sebagai sasaran 'amarah' publik. Atau, mungkin saja, ada 'kelompok' yang sengaja 'menyerang' Presiden melalui serangan ke Menteri Agama? Semua kemungkinan bisa terjadi).

===

Berdasar hal-hal di atas, ada beberapa hal penting, yaitu (i) ISIState dibangun dari paduan tafsir (menyimpang)  Teks Keagamaan dan 'Idiologi sempit yang didasari salah tafsir Teks Keagamaan,' (ii) ada sejumlah orang Indonesia telah menjadi WNI ISIState, (iii) muncul wacana agar WN ISIState boleh paulang ke Indonesia, (iv) wacana tersebut mendapat penolakan publik; atau Rakyat Indonesia menolak WN ISIState kembali ke Tanah Air.

Penolakan terhadap WN ISIState asal Indonesia tersebut sangat wajar dan beralasan; sebab mereka telah menjadi bagian dari State yang melakukan ekspansi kekuasaan dengan cara-cara tak beradab, penuh kekejian, tanpa prikemanusiaan.  Tindakan-tindakan orang-orang yang bergabung di/dalam ISIState sama persis dengan kelakuan terroris; atau sederhanannya, ISIS juga merupakan 'Negara Teroris' yang  warga negaranya adalah para teroris.

Lalu, orang Indonesia yang bergabung dengan ISIState menjadi WN Negara Teroris, maka mereka pun menjadi teroris. Pada konteks tersebut, apakah Indonesia 'wajib menerima mereka kembali?'  Tentu tidak.

Tidak, karena tak ada satupun kebaikan pada Teroris.

Opa Jappy | Indonesia Hari Ini

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun