Wacana Memulangkan WN ISIState ke Tanah Air
Setelah mengikuti sejumlah pemberitaan Media, serta membaca ulang klarifikasi dari Menteri Agama, maka, menurut saya, ada yang salah dengan pemberitaan media. Media, entah siapa yang awalnya memulai, menyampaikan bahwa "Wacana pemulangan WN ISIState ke Tanah Air, merupakan asli atau berawal dari Menteri Agama;" itu yang teru menerus digoreng.
(Note: Saya belum tahu, siapa yang memulai 'goreng;' tapi yang pasti, hal tersebut telah menjadikan Menteri Agama sebagai sasaran 'amarah' publik. Atau, mungkin saja, ada 'kelompok' yang sengaja 'menyerang' Presiden melalui serangan ke Menteri Agama? Semua kemungkinan bisa terjadi).
===
Berdasar hal-hal di atas, ada beberapa hal penting, yaitu (i) ISIState dibangun dari paduan tafsir (menyimpang) Â Teks Keagamaan dan 'Idiologi sempit yang didasari salah tafsir Teks Keagamaan,' (ii) ada sejumlah orang Indonesia telah menjadi WNI ISIState, (iii) muncul wacana agar WN ISIState boleh paulang ke Indonesia, (iv) wacana tersebut mendapat penolakan publik; atau Rakyat Indonesia menolak WN ISIState kembali ke Tanah Air.
Penolakan terhadap WN ISIState asal Indonesia tersebut sangat wajar dan beralasan; sebab mereka telah menjadi bagian dari State yang melakukan ekspansi kekuasaan dengan cara-cara tak beradab, penuh kekejian, tanpa prikemanusiaan.  Tindakan-tindakan orang-orang yang bergabung di/dalam ISIState sama persis dengan kelakuan terroris; atau sederhanannya, ISIS juga merupakan 'Negara Teroris' yang  warga negaranya adalah para teroris.
Lalu, orang Indonesia yang bergabung dengan ISIState menjadi WN Negara Teroris, maka mereka pun menjadi teroris. Pada konteks tersebut, apakah Indonesia 'wajib menerima mereka kembali?' Â Tentu tidak.
Tidak, karena tak ada satupun kebaikan pada Teroris.
Opa Jappy | Indonesia Hari Ini
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H