Mohon tunggu...
Opa Jappy
Opa Jappy Mohon Tunggu... Konsultan - Orang Rote yang Bertutur Melalui Tulisan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

http://jappy.8m.net

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Guru Membully Siswi dan Presiden dengan Kata-kata yang Tak Pantas

19 Januari 2020   17:31 Diperbarui: 20 Januari 2020   04:44 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebab, apa pun latar sikon sosio politik, budaya, ekonomi, agama, guru tetap seorang 'pendidik, pembina, pendamping' peserta didik; peserta didik (selalu) berkiblat kepadanya sesuai kepasitas dan kualitas ilmu yang ia miliki.

Selain itu, guru juga ikut membentuk seseorang dengan sejumlah besar input (yang baik dan benar) kepada peserta didik sehingga yang diddidik pada akhirnya mampu melangkah untuk merebut masa depannya.

So, berhentilah membully; karena tugas guru adalah mengajar, mendidik, membina, dan transfer ilmu bukan menebar serta menyebar benci dan kebencian.

Opa Jappy | Seorang Guru dan Tetap Jadi Guru  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun