Silahkan simak rekaman audio yang beredar di WA, sepertinya percakapan telpon dua orang, namun dterlihat beberapa keanehan, misalnya,Â
(i) sekarang ini ... coblos nomor satu; frasa ini, seakan-akan yang bicara (seperti pada rekaman), ia sementara melihat kontainer, sudah turun, dibuka satu, isinya kartus suara; ia menyaksikan semuanya termasuk kartu suara yang sudah dicoblos,Â
(ii) katanya ... 10 juta kertas suara; jika di atas, 'orang tersebut' melihat, detik ke 18, justru ia berkata, 'katanya... ;'Â
(iii) detik 26, orang tersebut atau penelpon sampaikan ke lawan bicaranya agar sampaikan ke ... (ucapan nama tidak jelas),Â
(iv) detik 32, penelpon mengatakan bahwa, "Mengirim nomor telpon orangku yang di sana;" ini menunjukkan bahwa, si penelpon tidak ada di lokasi kejadian atau perkara, melain kan orang lain,Â
(v) jangan lu ke kontainer; ini malah, terlihat janggal karena melarang lawan bicaranya agar tidak mendekat ke kontainer
Jika mendengar ulang, sambil memperhatikan kronologis percakapan, memang sangat aneh dan cuma satu orang yang bicara (dan merekamnya) artinya ia tidak memiliki lawan bicara. Sebab, tidak ada satu kata atau pun desahan napas dari lawan bicara.
Atau, bahkan rekaman tersebut dilakukan di/dalam ruangan tertutup. Dan, orang yang menelppon atau sipenelpon, melakukan rekaman berdasar teks yang sudah disiapkan sebelumnya. Itu terbukti dari kelancaran bicara dengan intonansi yang tetap, tidak menurun atau pun menaik.
Rekaman tersebut, seakan-akan benar, dilengkapi dengan foto-foto resolusi rendah, kemudian disebarkan melalui Grup-grup WA. Beberapa menit kemudian tersebar ke mana-mana.