Mohon tunggu...
Opa Jappy
Opa Jappy Mohon Tunggu... Konsultan - Orang Rote yang Bertutur Melalui Tulisan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

http://jappy.8m.net

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Banyak Guru seperti NK dari SMAN 87 Jakarta Selatan

11 Oktober 2018   07:50 Diperbarui: 11 Oktober 2018   19:40 1372
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumnetasi Kompas Com

Satu lagi kasus intoleran dan ujar kebencian muncul dari ranah pendidikan menengah di Indonesia; kasus yang mencoreng dunia pendidikan seharusnya bebas dari segela bentuk sentimen sara, ujar kebencian, serta hal-hal yang tidak bermartabat lainnya. Kasus seperti itu, menurut saya, hanya satu (yang terlihat) dari sekian banyak yang terjadi di Indonesia. Guru termasuk (orang dan profesi) yang paling banyak menyebarkan hokas dan ujar kebencian (di Medsos dan Dunia Nyata). 

Hal tersebut telah menjadi perhatian pemerintah, sehingga Badan Kepegawaian N mengeluarkan Surat Kepala BKN Nomor K.26 30/V.72-2/99 kepada Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK) Instansi Pusat dan Daerah perihal Pencegahan Potensi Gangguan Ketertiban dalam Pelaksanaan Tugas dan Fungsi PNS. Surat tersebut sebagai kelanjutan dari Surat Edaran Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 137 Tahun 2018 tentang Penyebarluasan Informasi Melalui Media Sosial Bagi ASN, [Klik untuk Baca Surat BKN dan Surat Edaran Kemenpan Reformasi Birokrasi].

NK, Guru Agama dari SMAN 87 Jakarta Selatan

Kali ini tentang Ibu Guru NK (yang mengajar Agama) di SMAN 87 Jakarta Selatan. Ibu Guru nan cantik satu ini, terhitung unik. Entah ia mengajar dengan metode apa serta pokok bahasan yang ia ajarkan, namun telah berkembang hingga hal sementara terjadi di Sulawesi Tengah.

Pasalnya, NK mengumpulkan siswa di tempat ibadah (banyak media menyebut di Mushola SMAN 87); kemudian menunjukkan video gempa di Palu, Sulawesi Tengah. Setelah itu, NK menjelaskan ke siswa bahwa apa yang terjadi di Sulteng, termasuk banyaknya korban bencana di Sulawesi Tengah akibat ulah Jokowi. Proses KBM seperti ini, ternyata lebih dari sekali.

Tentu saja, langsung membuat gerah sebagian siswa. Mereka pun melaporkan ke Kepala Sekolah SMAN 87. Menurut Kepala Sekolah SMAN 87 Jakarta Patra Patiah, "Sejak ada pengaduan pertama saya langsung bentuk tim investigasi dari wakil-wakil saya, tolong selidiki kebenarannya. Ambil sampel beberapa siswa yang diajar oleh guru yang bersangkutan. Menurut  beberapa siswa yang dijadikan sampel menyebut guru NK gemar menyisipkan muatan politik pada saat mengajar."

Ketika Kepala Sekolah meminta konfirmasi dari NK, ia membantah informasi dalam laporan tersebut atau tidak mengakui tindakannya. Dan, mengulangi perbuatannya. Hal tersebut menjadikan beberapa siswa (yang diajari NK) melaporkan ke orang tua mereka. Mendengar kelaukuan NK, mereka pun memposting 'ajaran kebencian dari NK' di Media Sosia; Nitizen menyambut dengan beragam reaksi negatif, dan virall.

Reaksi publik yang keras dan bertubi-tubi tersebut menjadikan Kepala Sekolah SMAN 87 melaporkan NK ke Dinas Pendidikan Jakarta; bahkan ada info bahwa NK akan diperiksa Bawaslu atau pun aparat keamanan.

Setelah kasus tersebut semakin ramai di Medsos, melalui Kepala Sekolah SMAN 87, NK menulis surat permohonan maaf. Isi surat tersebut antara lain

  • Paska gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah saya melakukan refleksi pembelajaran di masjid dengan menggunakan media video tentang bencana gempa dan tsunami
  • Selama dan setelah pemutaran video saya memberikan penjelasan/komentar tentang isi video. Ada kemungkinan saya salah ucap atau siswa salah mempersepsikan kalimat-kalimat penjelasan saya.
  • Sehubungan dengan itu, sebagai manusia yang tidak luput dari khilaf dan salah, dengan hati yang tulus saya meminta maaf kepada seluruh masyarakat yang merasa dirugikan dengan kejadian ini, khususnya kepada Bapak Presiden Jokowi yang terbawa-bawa dalam masalah ini, dan juga kepada teman-teman wartawan. Saya berjanji akan lebih berhati-hati di masa yang akan datang, agar ucapan dan tindakan saya tidak menyinggung siapa pun.... Selengkapnya ada di KOMPAS.com.

[Sumber: Kompas.com. Note: Dari item nomer 2, NK masih saja mengelak, bahwa ia menyampaikan hal yang bersifat  'salahkan Jokowi']. Surat ini, jika diperhatikan, maka sebetulnya NK tidak mengakui kesalahannya. Baginya, apa yang ia ucapkan dan lakukan, hanyalah 'kemungkinan salah ucap dan salah persepsi pada murid-muridnya.' Artinya, NK tak pernah menyesali perbuatannya.

Walau sudah meminta maaf, menurut Kepala Seksi Pendidikan Menengah Suku Dinas Pendidikan Wilayah 1 Jakarta Selatan Hermanto NK harus menjalani pemeriksaan yang dilakukan kepala sekolah, hasilnya disampaikan ke Dinas Pendidikan DKI Jakarta. Jika terbukti bersalah, Kepala Dinas Pendidikan menjatuhkan hukuman disiplin terhadap NK.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun