Mohon tunggu...
Opa Jappy
Opa Jappy Mohon Tunggu... Konsultan - Orang Rote yang Bertutur Melalui Tulisan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

http://jappy.8m.net

Selanjutnya

Tutup

Sosok Pilihan

Mereka Politisi, Mereka Menyebarkan Hoaks

7 September 2018   12:39 Diperbarui: 7 September 2018   20:42 739
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Megapolitan Kompas

Lalu, mengapa hingga (ada) politisi yang melakukan atau pun menyuarakan hal-hal yang bersifat hoaks? Jawaban pastinya, hanya mereka dan Tuhan yang tahu. Namun, jika harus menemukan penyebabnya, itu cukup mudah.

Mereka adalah politisi yang menunjukkan ketidakmampuan dan ketidaktrampilan berpolitiknya. Ia hanya mempunyai motivasi untuk mencari untung dari kedudukan serta kekuasaan politik, dalam rangka memperkaya diri sendiri sekaligus mencari nama. 

Politisi seperti itu, tidak mempunyai kepekaan terhadap permasalahan dan pergumulan umat manusia atau masyarakat luas. Jika ada yang ia perjuangkan, maka hanya akan memperhatikan atau demi kepentingan orang-orang tertentu saja; mereka adalah politisi yang menjunjung tinggi 'Nepotisme Politik,' dan itu adalah suatu kejahatan.

Mereka ada di mana-mana, bukan saja parpol agama dan keagamaan; mereka terpencar di berbagai parpol (dan juga ormas). Kemungkinan besar, mereka tak terampil serta tak mampu berpolitik atau pun menarik perhatian masyarakat untuk memilihnya sebagai anggota parlemen atau pun pemimpin daerah (gubernur, bupati, walikota). Karena ketidakmampunan tersebut, namum mempunyai nafsu mengusai, mempunyai kuasa serta kekuasaan, maka jalan mudah baginya adalah menggunakan hoaks.

So, jangan memilih Politisi Penyebar Hoaks

Opa Jappy | Penggagas Indonesia Hari Ini Memilih Jokowi -- IHI MJ

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun