Lalu, mengapa hingga (ada) politisi yang melakukan atau pun menyuarakan hal-hal yang bersifat hoaks? Jawaban pastinya, hanya mereka dan Tuhan yang tahu. Namun, jika harus menemukan penyebabnya, itu cukup mudah.
Mereka adalah politisi yang menunjukkan ketidakmampuan dan ketidaktrampilan berpolitiknya. Ia hanya mempunyai motivasi untuk mencari untung dari kedudukan serta kekuasaan politik, dalam rangka memperkaya diri sendiri sekaligus mencari nama.Â
Politisi seperti itu, tidak mempunyai kepekaan terhadap permasalahan dan pergumulan umat manusia atau masyarakat luas. Jika ada yang ia perjuangkan, maka hanya akan memperhatikan atau demi kepentingan orang-orang tertentu saja; mereka adalah politisi yang menjunjung tinggi 'Nepotisme Politik,' dan itu adalah suatu kejahatan.
Mereka ada di mana-mana, bukan saja parpol agama dan keagamaan; mereka terpencar di berbagai parpol (dan juga ormas). Kemungkinan besar, mereka tak terampil serta tak mampu berpolitik atau pun menarik perhatian masyarakat untuk memilihnya sebagai anggota parlemen atau pun pemimpin daerah (gubernur, bupati, walikota). Karena ketidakmampunan tersebut, namum mempunyai nafsu mengusai, mempunyai kuasa serta kekuasaan, maka jalan mudah baginya adalah menggunakan hoaks.
So, jangan memilih Politisi Penyebar Hoaks
Opa Jappy | Penggagas Indonesia Hari Ini Memilih Jokowi -- IHI MJ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H