Depok, Delapan Belas Agustus Duaribu Delapan Belas | Ketika itu, Limabelas Agustus Duaribu Delapanbelas, pesan WA masuk ke nomer private saya, "Opa, Besok pagi, ambil undangan Upacara HUT Kemerdekaan RI di Istana Merdeka; Undangan ambil di .... ."Â
Pesan yang menyenangkan dan membuat gembira; pasalnya, dua minggu sebelumnya, seorang Teman, meminta kopi KTP, sedikit detail diri, dan profesi. Ia berpesan bahwa, nanti dapat undangan untuk sore hari seperti biasanya. Saya membaca pesan WA tersebut, penuh semangat.
Besoknya, 16 Agustus pagi, rencananya saya harus ambil Undangan di lokasi yang ditentukan, yaitu  sekitaran Kantor Staf Presiden; ternyata ada pesan berikutnya, "Opa, saya tunggu di ... dan ambil undangan." Wah, jadi semangat. Saya pun menuju ke tempat tersebut; dan benar, teman saya tersebut sudah ada; ia langsung berikan undangan.Â
Saya memeriksa dan mencek hologram dan tanda keaslian lainya. Dan, membuka undangan, Great. Acara jam 10 pagi di Istana Negara; artinya lebih dari harapan, tadinya cuma  berharap untuk acara soreh hari, ternyata pagi hari.
Pagi 17 Agustus 2018, sekitar jam 08:00 saya sudah ada di area Istana Merdeka, setelah melewati pemeriksaan keamanan, masuk di arena tenda-tenda yang mendukung kelangsungan Perayaan atau Upacara; misalnya tenda souvenir, makanan kecil, dan foto; sudah ramai dengan peserta upacara yang hadir sebelumnya. Sangat nampak kegembiraan dan semangat semuanya tertib.
Juga, menurut teman tersebut, "Undangan hanya 35 Persen pejabat negara (termasuk lembaga negara, TNI, Polri) dan duta besar negara sahabat. Sedangkan 65 Persen lainnya adalah anggota masyarakat dari berbagai strata dan kalangan."Â
Ia menambahkan, Presiden dan Ibu pun akan menggenakan pakaian kebesaran Kesultanan NAD atau Aceh. Setelah itu, kami pun sibuk dengan hal-hal lain dengan orang-orang yang ada di sekitar; semuanya punya kesamaan yaitu, nuansa kebersamaan sebagai anak-anak bangsa yang larut dalam gembira.
Sidhik dari Sukabumi, "Seumur saya yang 61 tahun, ini kali pertama saya mendapat kehormatan ikut Upacara Negara di depan Istana." Ada juga, Om Nico, asal Maluku, menyebut bahwa, "Sayangnya semua pertunjukkan kolosal tadi, tidak dilihat oleh Pejabat-pejabat Tinggi Negara termasuk Presiden Jokowi." Nah.