PERHATIAN:
Saya tak menerima Komentar Sampah. Saya hapus.
Ciri-ciri Komentar Sampah:
- Â Vulgar, porno, seksualitas dan pelecehan seksual, ancaman, benci, kebencian, permusuhan
- Â Caci maki terhadap seseorang maupun kelompok
- Â Sentimen sara, rasis, rasialis, diskriminasi, dan sejenisnya
- Â Menyerang individu
- Â Melenceng dan menyimpang jauh dari topik yang dibahasÂ
- Â Komentar spam
- Isi komentar yang sama dan berulang-ulang pada/di satu tulisan - artikel - lapak
Nah. Jika ada komentar seperti itu di bawah tulisan saya, maka tidak ada ampun dan ampunan, saya langsung hapus.
Sekitaran Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok  Jawa Barat | Syahdan, ada seseorang yang bernama Aktor Intelektual atau AI dan Kelompoknya. Sebetulnya AI tak begitu cemerlang dan smart, namun ia memiliki kekayaan yang melimpah. Oleh karena itu, banyak orang dan kelompok yang mendekatinya, bahkan menyatakan diri sebagai orang yang dekat dengan AI.Â
Salah satu kelompok tersebut adalah LPB atau Kelompok Lawan Politik Basuki Tj Purnama. AI pun masuk dan sebagai bagian dari LPB, sehingga bertambah kuat. Jadinya, jika menyebut AI, maka LPB termasuk di dalamnya; dan bila menyebut LPB, maka AI adalah bagian yang tak terpisahkan dari LPB.
LPB terdiri dari sejumlah orang, ormas, organisasi (atas nama) keagamaan, dan juga sejumlah politisi dari beberapa Parpol. Dengan demikian LPB memilik SDM dan Dana yang  berlimpah untuk menghancurkan dan menewaskan hidup dan kehidupan politik Basuki Tj Purnama; bahkan hidup dan kehidupan serta eksistensi Basuki Tj Purnama.
Kelompok inilah, LPB, yang sejak lama melakukan banyak orasi, narasi, dan publikasi agar Basuki Tj Purnama atau BTP, dan juga orang-orang yang 'sejiwa dan sealiaran' dengan BTP tak ada dan muncul pada pentas politik serta kepemimpinan di Daerah maupun Nasional. Menurut informasi yang layak dipercaya, merekalah yang berhasil menggiring BTP ke dalam penjara.
Agaknya, setelah BTP dipenjarakan, naluri benci dan kebencian LBP belum terpuaskan. Mereka tetap berupaya agar BTP benar-benar hancur tiada berbekas, dan lenyap dari ingatan publik. Sudah banyak gerakan dan opini jahat yang mereka lakukan, namun tak pernah berhasil. Bahkan, upaya menghilangkan nyawa BTP pun telah dilakukan, tapi semuanya gagal total.
Oleh sebab itu, LPB pun menyusun rencana baru; dan harus berbeda dengan yang dilakukan sebelumnya. Harus bersifat 'topan informasi'  yang disampaikan secara terstruktur, sistimatis, dan masif, bahkan dengan pemberitaan media cetak, tv, radio, dan lain sebagainya, termasuk sebaran ysng menjadi viral di Medsos. LPB berpikir panjang; rencana pun disusun, metodenya diolah, detail plan dibuat, aksi strategis dirancang, semuanya  diperhitungkan dengan teliti dan cermat. Putusan finalnya adalah 'Pembusukan Karakter BTP melalui isue Keluarga' yaitu hubungan BTP dan Isterinya tak harmonis, serta berdampak pada perceraian.