Ada Benarnya. Karena memang ada artikel yang nyaris seperti 'sumpah serapah,' bisa jadi terpopuler. Hal itu, karena Si Penulis membagi tulisannya ke jaringannya di Medsos; atau ke komunitas sumpah serapah. Dengan itu, teman-temannya dalam komunitas tersebut, klik dan baca artikel, dan share ke mana-mana.
Saya sering melihatnya, dan di akun Medsos tersebut, nyanyian dengan nada sumpah serapah semakin menjadi-jadi pada kolom komentar.
Tak Sepenuhnya Salah. Suatu ulisan atau artikel (termasuk di Kompasiana) menjadi Terpopuler, tak selamanya karena telah share ke Medsos, namun karena judul dan isinya. Misalnya, judul tulisan yang tak 'bersahabat' dengan search machine, maka akan menjadi 'artikel mati or pingsan,' tak pernah dicari atau 'didapatkan' melalui mesin pencari. Juga, konten tulisan; ada kecenderungan penulis di Blog (misalnya Kompasiana), menulis tentang sikon kontemporer atau pada masa tertentu, misalnya Pilkada. Tulisan itu, mungkin bagus, tapi hanya populer pada momen Pilkada. Setelah itu, menjadi 'artikel mati.'
Nah ...
[Sombong dikit ya, boleh khan. Saya bukan penghasil Artikel Sampah] Sejak sekian tahun lalu, pengalamanku, satu dari tiga tulisan saya, mampir di Kanal TERPOPULER; dan itu hanya share melalui Twitter.
Setelah, pelajari ulang, mengapa seperti itu, maka kuncinya di Judul, Konten, dan tak melulu bersifat artikel kontenporer atau hangat pada masa yang terbatas; hanya pas dan kena-mengena dengan golongan atau kelompok pembaca tertentu.
Oleh sebab itu, jika ingin tulisa menjadi Populer atau ada di Kanal Terpopuler, maka perhatikan hal berikut
- Perhatikan judul, gunakan judul yang pas dengan konten artikel
- Konten harus berdasar data, fakta, refrensi
- Tak menulis untuk kelompok pembaca yang terbatas
- Jika bahas masalah atau case pada tulisan, maka sedapat mungkin berikan solusi
- Tak terpaku pada bahasa baku, atau pun seperti news di Media News Online. Umumnya, pada media, tak ada opini dari wartawan. Sedangkan di Kompasiana, dominan pada opini, wacana, dan hasil olah pikir diri sendiri
- And, satu lagi, menulis dengan tanpa berpikir menjadi populer atau terpopuler, yang penting pemikiran anda sudah terdeskripsikan
Monggo, cobalah
Salam dari Atas Commuter LineÂ