Mohon tunggu...
Opa Jappy
Opa Jappy Mohon Tunggu... Konsultan - Orang Rote yang Bertutur Melalui Tulisan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

http://jappy.8m.net

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Artikel Terpopuler, bukan Tulisan Sampah

7 November 2017   11:55 Diperbarui: 7 November 2017   13:46 964
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Koleksi Pribadi
Koleksi Pribadi
Stasiun Universitas Indonesia--Morning Sadayana. Senyum-senyum sendiri, ketika membaca 'ada artikel sampah dari penulis sampah, masuk ke Kanal Terpopuler;' mungkin ada benarnya, dan bisa jadi tak sepenuhnya salah.

Ada Benarnya. Karena memang ada artikel yang nyaris seperti 'sumpah serapah,' bisa jadi terpopuler. Hal itu, karena Si Penulis membagi tulisannya ke jaringannya di Medsos; atau ke komunitas sumpah serapah. Dengan itu, teman-temannya dalam komunitas tersebut, klik dan baca artikel, dan share ke mana-mana.

Saya sering melihatnya, dan di akun Medsos tersebut, nyanyian dengan nada sumpah serapah semakin menjadi-jadi pada kolom komentar.

Tak Sepenuhnya Salah. Suatu ulisan atau artikel (termasuk di Kompasiana) menjadi Terpopuler, tak selamanya karena telah share ke Medsos, namun karena judul dan isinya. Misalnya, judul tulisan yang tak 'bersahabat' dengan search machine, maka akan menjadi 'artikel mati or pingsan,' tak pernah dicari atau 'didapatkan' melalui mesin pencari. Juga, konten tulisan; ada kecenderungan penulis di Blog (misalnya Kompasiana), menulis tentang sikon kontemporer atau pada masa tertentu, misalnya Pilkada. Tulisan itu, mungkin bagus, tapi hanya populer pada momen Pilkada. Setelah itu, menjadi 'artikel mati.'

Nah ...

[Sombong dikit ya, boleh khan. Saya bukan penghasil Artikel Sampah] Sejak sekian tahun lalu, pengalamanku, satu dari tiga tulisan saya, mampir di Kanal TERPOPULER; dan itu hanya share melalui Twitter.

Setelah, pelajari ulang, mengapa seperti itu, maka kuncinya di Judul, Konten, dan tak melulu bersifat artikel kontenporer atau hangat pada masa yang terbatas; hanya pas dan kena-mengena dengan golongan atau kelompok pembaca tertentu.

Oleh sebab itu, jika ingin tulisa menjadi Populer atau ada di Kanal Terpopuler, maka perhatikan hal berikut

  • Perhatikan judul, gunakan judul yang pas dengan konten artikel
  • Konten harus berdasar data, fakta, refrensi
  • Tak menulis untuk kelompok pembaca yang terbatas
  • Jika bahas masalah atau case pada tulisan, maka sedapat mungkin berikan solusi
  • Tak terpaku pada bahasa baku, atau pun seperti news di Media News Online. Umumnya, pada media, tak ada opini dari wartawan. Sedangkan di Kompasiana, dominan pada opini, wacana, dan hasil olah pikir diri sendiri
  • And, satu lagi, menulis dengan tanpa berpikir menjadi populer atau terpopuler, yang penting pemikiran anda sudah terdeskripsikan

Monggo, cobalah

Salam dari Atas Commuter Line 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun