Gubernur DKI memberi jawaban dengan nada sinis dan muatan tak peduli terhadap sisi kemanusiaan para pekerja Alexis. Jawabannya itu, bisa disebut, menunjukkan arogansi penguasa terhadap rakyat.Â
Bahkan, jika Gubernur dipandang sebagai 'Bapak rakyat Jakarta,' maka jawabannya jauh dari seorang Bapak yang bijak ketika menjawab pertanyaan anak-anaknya yang galau. Yang ia perlihatkan adalah, tak peduli serta 'bukan urusanku.' Sungguh nyakitin.
Sebaliknya, jawaban dari Wakil Gubernur, dengan latar sebagai pengusaha, ia tahu betul betapa deritanya seorang pekerja ketika kehilangan pekerjaan atau pun dipecat. Di sini, wakil Gubernur memberi solusi, bukan masa bodoh, dan terlihat sisi humanisnya.
Selanjutnya?
Dari dua cara menjawab tersebut, agaknya, ke depan, warga DKI Jakarta, bisa saja ketika berhadapan dengan Gubernurnya, tak khan mendapat solusi, melainkan, "Urus dirimu sendirilah!"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H