Mohon tunggu...
Opa Jappy
Opa Jappy Mohon Tunggu... Konsultan - Orang Rote yang Bertutur Melalui Tulisan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

http://jappy.8m.net

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mawar Tanpa Duri, Bukan Mawar

2 Oktober 2017   09:18 Diperbarui: 2 April 2020   09:34 1975
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Suatu Waktu di Villa Kota Bunga Ade--Ketika itu bersama dengan Beberapa Cucu Cantik dan orang tua mereka, menikmati aroma bunga dan bunga-bunga. Semuanya menikmati bunga-bunga yang tertata rapi.

Tiba-tiba salah satu cucu berkata ke kakaknya, "Kak Chelsea mawar ini cantik dan wangi, kupengen ambil, tapi ada durinya;" Saya mendengar kata-kata mereka, namun pura-pura memandang ke arah lain.

Kumendengar, Chelsea berkata dengan antusias, "De, jika mawar tak ada duri, maka itu bukan mawar." Tiba, Dede menarik tanganku dan berkata, "Opa, apakah mawar harus berduri, jika mawar tak ada duri namanya bukan mawar." Sejenak kuberhenti melangkah, dan bersama Dede jongkok di sekitar mawar yang ia sukai. Kujelaskan pada Dede, penyebab mawar harus berduri, namun indah dan menarik perhatian.

Great ...

Mungkin saja, di dunia ini, banyak orang seperti Dede, cucu cantikku; mereka 'mengeluh' karena mawar memiliki duri; ia wangi, indah, menarik tapi memiliki duri. Jarang yang berpikir bahwa mawar itu menarik perhatian, indah, dan wanginya terjaga karena ada durinya.

Jadinya bukan mawar yang memiliki duri; namun duri memiliki mawar.

Orang yang tertusuk duri mungkin menyesalkan mengapa bunga mawar yang begitu indah harus berduri, tapi jika duri bisa bicara, mungkin duri akan bersyukur bahwa ia memiliki mawar.

Kita, anda dan saya, bisa memandang dari suatu benda yang sama dari banyak sisi, bahkan dengan keluhan ataupun bersyukur.

Saya pernah mengatakan bahwa, "It's all in the state of mind".  Bahwa dalam hal buruk tidaklah berarti semuanya buruk. Pasti ada hal baik dibalik situasi buruk yang dialami. Ajakan untuk bersyukur pun sebenarnya bukan hal baru.

Anda dan saya sudah sering berhadapan dengan ajakan melalui tulisan, orasi, narasi, kotbah dan sebagainya. Namun pola pikir untuk selalu bersyukur, memang bukanlah semudah membalik telapak tangan, apalagi jika sedang berada dalam tekanan.

We are never alone even in the deepest trouble. Bukankah semua yang diberikan Sang Pencipta,  sebenarnya adalah baik? Mungkin, awalnya, terlihat seolah-olah sulit untuk dilalui.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun