Mohon tunggu...
Opa Jappy
Opa Jappy Mohon Tunggu... Konsultan - Orang Rote yang Bertutur Melalui Tulisan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

http://jappy.8m.net

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Melukis Seekor Koruptor di Gedung KPK

22 April 2016   23:17 Diperbarui: 24 April 2016   13:58 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Di depan gedung KPK, sumber. photo pribadi"]
[/caption]

Upaya megedukasi publik agar sadar tidak korupsiagaknya tidak hanya ada pada mereka yang menyebut diri "sebagai aktivis anti korupsi." Namun ada juga pada kelompok seniman, misalnya GARAJAS. GARAJAS atau Gelanggang Remaja Jakarta Selatan, lahir pada tahun 1974 merupakan remaja-remaj yang belajar melukis di GRJS dan kini sudah terbilang tua-tua. 

Siang tadi 22 April 2016 melukis Seekor Koruptor berlangsung di Gedung KPK Kuningan didukung oleh bintang tamu: Sonic BAD (Jesse Rodriguez AKA) seorang tokoh mural dunia dari Negara Amerika Serikat seniman-seniman dari Sanggar Senirupa Plus Garajas, Kelompok Dapur Sastra Cisauk dalam pembacaan puisi dan teaterikal, Kelompok karikatur dan kartunis dalam PAKARTI, kelompok mural dan graffiti Indonesia Street Art Database (ISAD), anggota kelompok fotografer dari Assosiasi Fotografer Indonesia (AFI), dan orasi kebudayaan sesuai tema. 

Menurut Lukman SH, Ketua Grajas, Berangkat dari inisiatif dalam turut menunjang serta berpartisipasi dengan program pemberantasan korupsi di negeri ini, kami merasa harus bergerak untuk berbuat sesuatu dan akan dilakukan dalam bentuk kegiatan yang sesuai dengan bidang kami dalam seni-budaya berupa pagelaran Melukis Bersama dengan tema “Seekor Koruptor”.

Di tengah-tengah acara tersebut saya sempat bertanya kepada Lukman maksud "Seekor Koruptor?" Lukman menjelaskan sebagai pewujudan dari gambar-gambar yang selama ini ada dengan penggambaran untuk para koruptor itu identic dengan tikus. Peggambaran identic tikus untuk para koruptor itu sudah biasa dan bisa diterima dan memasyarakat.

Penggambaran sudah ada dan kenapa kata ucapan ungkapan masih selalu dikatakan dengan Seorang Koruptor dan kenapa tidak dibudayakan saja mereka para koruptor sesuai penggambaran identiknya dengan tikus itu menjadi “Seekor Koruptor”. Persis dan sesuai dengan penggambaran yang selama ini ada.

Oleh sebab itu, tema “Seekor Koruptor,” GARAJAS mensosialisasikannya kepada masyarakat agar menimbulkan efek jera kepada para masyarakat agar tidak melakukan korupsi. Kegiatan ini merupakan ekspresi daripada para masyarakat agar tidak melakukan korupsi. Kegiatan ini merupakan ekspresi daripada para seniman di Jakarta yang perduli terhadap masalah korupsi di Indonesia yang terus berlangsung.

[caption caption="Seniman-seniman GARAJAS di depan Gedung KPK, sumber. photo pribadi"]

[/caption]

Melukis Seekor Koruptor juga merupakan kerja dan kegiatan barenag dengan Gerakan Anti Korupsi Alumni Lintas Perguruan Tinggi, karena itu  sebelum acara melukis dimulai GAK Alumni Lintas PT melakukan pernyataan pers yang menyangkut beberapa hal; hal tersebut antara lain

Menagih PETRAL. Lebih setahun Pertamina membubarkan Petral, tepatnya 1 Februari 2015. Sudirman Said pernah mengatakan ada transaksi tidak jelas trilyunan rupiah berdasarkan audit forensic independen (Kompas 5/11/2015). Hasil audit forensic sudah selesai dan diserahkan kepada KPK. Public tidak boleh abai dan lupa. Pihak-pihak yang diduga menikmati uang rakyat dan terlibat alam mafia migas harus dimntai pertanggung jawaban. Mari kita dukung KPK untuk segera menindak lanjuti hasil auditor dan mengumumkan hasilnya kepada rakyat.

Menagih E-KTP. Kasus E-KTP yang sudah lama sedang diusut oleh KPK, namun sampai saat ini belum ada perkembangan kasusnya. Kami ingin segera KPK mengumumkan perkembangan E-KTP sehingga masyarakat mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun