Mohon tunggu...
Opa Jappy
Opa Jappy Mohon Tunggu... Konsultan - Orang Rote yang Bertutur Melalui Tulisan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

http://jappy.8m.net

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Jangan Jadi Isteri Simpanan, Nanti Dibunuh

17 Oktober 2013   20:40 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:24 751
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beberapa jam lalu, di tengah istiraht siang, bersama beberapa teman di antaranya ada ibu-ibu muda, terjadi obrolan seru tentang kasus yang hangat, yaitu pembunuhan terhadap perempuan muda dan cantik. Ada yang mencerca si pembunuh sebagai tak berprikemanusiaan, tak tahu diri, dan seterusnya. Ada juga yang menyatakan bahwa itu adalah resiko hidup; resiko bila menjadi isteri siri, isteri yang keberkutnya, atau perempuan simpanan.

Ketika percakapan rada hangat antara membela yang terbunuh dan sebagai resiko, tiba-tiba ada seorang teman, yang kebetulan ibu setengah baya, nyelutuk dengan nyaring, "Makanya, jadi perempuan, jangan mau jadi isteri simpanan, nanti dbunuh." Tak disangka, kalimat itu, menjadikan ada di antara teman ngrobol yang undurkan diri dan menjauh. Ketika ia sudah tak nampak, seorang tema lain beribisik, "Pak, tahu kaga, ia khan isteri simpanan Pak ...., maka ia kabur; kita-kita mah udah tahu, ia jujur ko ..."

Diriku, baru menyadari, ternyata tentang isteri simpanan, adadi mana-mana, termasuk ada teman kerja, dan ia happy dan terus terang dengan keadaannya.

Ketika di rumah, diriku merenung ulang, kata-kata pada siang tadi, Makanya, jadi perempuan, jangan mau jadi isteri simpanan, nanti dbunuh; sampai segitu jauhkan perilaku moral merekayang mempunyai isteri simpanan, sehingga mudah membunuh simpanannya!? Bukankah, ia menyimpan karena ada alasan-alasan tertentu, di sampnig sex yang aman dan jaga agar tak dosa (jika sudah nikah siri atau sejenisnya.

Diriku pernah bertanya ke beberapa teman (ahli) agama yang berbeda, apakah rumah tangga antara laki-laki dengan/dan perempuan simpanan/siri, bisa disebut Rumah Tangga yang seutuhnya, standar, normal!? Mereka mempunyai jawaban yang beragam, namun ada kesamaan yaitu, uang dan sex.

Diriku pun sependapat dengan mereka bahwa, status sebagai isteri simpanan (dan juga siri), sebetlunya tak bisa menuntut banyak dari sekedar layanan sex dan uang, uang, dan uang. Jadi, jika ada masalah, maka akarnya cuma dua hal itu, uang ataupu layanan sex, penyebab lain, cuma ikutan.

Di samping itu, status sebagai isteri simpanan itu, adalah tanpa status apa-apa, tak penah dinakahi siri sekalipun; hanya sekedar kesepakatan dan janji (antara Penyimpan dan Yang Disimpan); kemudian memilih tempat tinggal, jadual kunjungan, bobo bareng, dan seterusnya; hubungan utamanya berkisar sex dan uang.

Pada sikon itu yang terjadi adalah Sex tanpa perkawinan yang sah; yang terjadi adalah suatu suatu hubungan dalam dunia sex yang tak membutuhkan perkawinan. Dan ha tersebut adalah fakta - real - ada di sekitar kita - dan tanpa memandang kelas, derajat, jabatan, agama, dan seterusnya. Pada sikon seperti itu, yang dikejar adalah kenikmatan, pelampaiasan nafsu seksual.

Seks merupakan energi psikis yang menghantar manusia melakukan tindakan yang bersifat seksual dalam bentuk persetubuhan/coitus, baik dengan tujuan reproduksi maupun tidak, serta disertai dengan suatu penghayatan yang menyenangkan. Atas dasar itu, maka setiap individu (manusia) laki-laki dan perempuan yang telah dewasa dan normal berusaha untuk mendapat pengalaman yang menyenangkan tersebut melalui perkawinan atau pernikahan.

Kenikmatan Seks-seksual (biasanya didapat) melalui perkawinan/pernikahan, itu bisa terjadi pada manusia (laki-laki dan perempuan) yang menikah; namun bisa juga didapat dengan cara tidak biasa.” Artinya, orang bisa melakukan itu sebagai sex pra-nikah (yang melakkukan ml sebelum menikah, pada usia remaja sampai dewasa); dan sex di luar nikah (orang yang sudah menikah, namun ml dengan laki-laki atau pun perempuan yang yang bukan isteri/suaminya).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun