Notes:
Dokter yang dimaksud adalah mereka yang sudah lama di Kompasiana, dikenal sebagai dokter atau berprofesi sebagai dokter; mengetahui mereka sebagai dokter terlihat atau didapat tulisan, artikel, komentar, maupun info profile. Bahkan ada yang sudah menerbitkan buku. Sikap mereka di DUMAY (dunia maya) dan DUNYA (dunia nyata) hampir tak ada beda, bersahabat, socialable, dan .... dan .... (takut nambah, nanti dokter Posma dan dokter Rihi Here Wila cs jadi ge er hehehehehhehehhee ... )
'Dokter'Â yang (ku)maksud adalah mereka yang tidak seperti di atas; ada yang sudah lama di Kompasiana (tidak aktif menulis), namun baru muncul setelah ramainya case dr Ayu cs. Dari info profie, url di Kompasiana ada yang menambah huruf dr ... (mungkin ingin menunjukan diri sebagai dokter). Mereka lebih aktif komentar di mana-mana, terutama di bawah artkiel yang membahas tentang kasus dokter Ayu cs.
Atau, mungkin saja mereka bukan dokter, namun muncul di Kompasiana untuk memperkeruh suasana, provokasi dan berkomentar provokatif, dan seterusnya [heheeheheh]. Ada dokter yang di Kompasiana, melalui inboks, mempertanyakan apakah memang benar mereka dokter!?
=====
Pertama; mereka yang sebut atau kategorikan sebagai dokter. Biasanya lebih banyak memunculkan artikel di kanal kesehatan (tak perlu sebut nama, karena anda, saya tahu nama-nama mereka dan tak sedikit yang telah saling kopdar). Tulisan-tulisan mereka memang mencerahkan; komentar di bawah tulisan artikel yang pun, sejuk, informatif, dan menyenangkan.
[Ini tidak melebih-lebihkan, namun real dan fakta. Ketika tulsan-tulisan mereka di share ke Medsos, terutama FB, tanggapan publik menarkik, bahkan ada tulisan yang jumlah hit dan like mencapai ribuan]
Kedua; mereka yang (ku)sebut 'Dokter' untuk membedakan dengan yang pertama. Untuk yang ini, memang luar biasa dalam/ketika berkomentar, sehingga nyaris tak bisa bedakan apakah mereka ini memang dokter atau cyberbullist, para preman dunia maya. Sorry....
Coba perhatikan:
Billy Wijaya 26 November 2013 19:16:01 sudahlah buat rekan-rekan sejawat, jangan peduliin omongan makhluk2 bodoh itu..cape2 buang tenaga.. emang makhluk2 bodoh itu cuma nyari celah aja kerjaannya buat jatuhin dokter. mereka g tau gimana perjuangan dokter, mereka cuma cari kelemahan aja. saya pribadi ga akan pernah mau untuk menolong makhluk2 bodoh itu beserta keluarganya walaupun dalam keadaan darurat .lebih baik saya menyarankan makhluk2 bodoh itu beserta keluarganya pergi berobat ke dukun yang menurut mereka pasti lebih baik dari dokter kan? dan untuk kalian makhluk2 bodoh berhenti mendoktrin masyarakat untuk membenci dan menilai buruk kami!
Komentar ini mendapat tanggapan serius dari Kediri, Dokter Rihi Here Wila 28 November 2013 22:12:38, Yakinkah Opa bahwa Billy Wijaya memang benar seorang dokter? Dokter selama pendidikannya belajar etika dan sopan santun; dalam mengambil riwayat pasien pun selalu memanggil pasien dengan kata bapak atau ibu. Jadi saya pribadi agak meragukan apakah yang bersangkutan benar seorang dokter. So, stay happy aja Opa…