[caption id="attachment_357779" align="aligncenter" width="383" caption="koleksi pribadi"][/caption]
Anda masih ingat Yohanes Auri, Black Silent dari Papua(lahir di Manokwari, Papua, 30 Oktober 1954; umur 59 tahun);!? Tentu, merak yang tahun 70an sudah beanjak remaja dan dewasa, serta suka bola, maka rahu tentang pemain sepak bola Indonesia. Ia bermain sebagai pemain belakan pada tim Persipura dan Persija dan pernah menjadi oemanin Tmnas 1970-an.
Yohanes Auri juga pernah menerima penghargaan "The Right Man on The Right Place" dari salah satu portal berita skala Nasional. Yohanes Auri di Timnas ataupun perserikatan, selalu dipasang pada posis Bek Kiri 1975 – 1985. Anak Papua yang berjulukan Black Silent, juga disebut sebagai legendaris sepak bola nasional. Ia bersma 22 pemain legendaris lainnya, antara lain, Maulwi Saelan, Iswadi Idris, Ricky Yacobi, Robby Darwis, maupun Widodo Cahyono Putra, dan lain-lain. Mereka disebut sebagai mantan pemain sepak bola, yang pernah mengharumkan nama Indonesia di pentas internasional; aksi-aksi mereka juga masih menjadi pembicaraan banyak orang. Juga, diidolakan oleh masyarakat.
Ke mana dan di mana Yohanes Auri berada!?
Saat ini, setelah penisun dari Pertamina, dan "tenaga dan ketrampilan bolanya" kurang dipakai oleh PSSI, maak Yohanes pun, "membangun bisnis, yang katanya, kecil-kecilan" di Mamokwari. Jadi, kini lalu lalang Jakarta - Manokwari.
Saptu kemarin, saya sempat bertemu dengan Si Legendaris di rumahnya; isteri Yohanes Auri berasal dari Rote NTT. Pada acara yang diadakan oleh Ikatan Keluarga NTT tersebut, Yohanse Auri terlihat sigap, lincah, dan ceria. Ia masih sempat bersemangat ketika diajak bicara tentang bola dan sepakbola Nasional. Lihat video ini,
Video di atas merupakan sedikit percakapan antara diriku dengan Yohanes Auri; dirinya mengungkapkan tentang prestasi dan kebanggaan sebagai pemain sepakbola di Timnas Indonesia. Bahkan, menurut Yohanes Auri, pernah pada suatu masa, rekan-rekan tidak jujur pada saat bermain, sehingga kalah bertanding.
Juga, mengenai Timnas U-19, menurut Yohanes Auri, Timnas U-19, terlalu diforsir, akibatnya (prestasi) mereka menurun. Bahkan, Yohanes pun pernah mengusul ke Ketua PSSI agar Timnas U-19 agar tiidak menjadikan Timnas U-19 mencapai titik jenuh, karena kan menjadikan mereka merosot. Untinya, menurut Yohanes, ada yang salah pada pembinaan terhadap Timnas U-19.
[caption id="attachment_357780" align="aligncenter" width="300" caption="koleksi pribadi"]
[/caption]14100736691603759035Opa Jappy/Depok - Indonesia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H