Mohon tunggu...
Opa Jappy
Opa Jappy Mohon Tunggu... Konsultan - Orang Rote yang Bertutur Melalui Tulisan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

http://jappy.8m.net

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kritik, Kritisi, Mencela Rencana Kabinet Jokowi-JK, Memang Itu yang Mereka Harapkan

17 September 2014   21:27 Diperbarui: 18 Juni 2015   00:25 289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_336903" align="aligncenter" width="350" caption="indonesiahariinidalamkata.com"][/caption]

Jokowi – JK, kali ini, kembali membuat ramai; tidak seperti Presiden/Wapres sebelumnya, mereka melempar ke publik tentang rencana Menteri dan Kamentrian pada Kabinet yang akan datang.

Jumlah Kementerian (dan juga menteri) mencapai 34; 16 diantaranya, direncanakan, posisi tersebut untuk mereka yang professional dan bergabung dengan Parpol; posisi Wamen itu hanya satu yaitu Wakil Menteri Luar Negeri.  Siapa mereka;!? publik belum tahu.

Tak diduga, renaca tersebut, membuat banyak orang bereaksi, dan dengan seenaknya, mereka mencela, kritik, serta kritisi, seakan-akan rencan Kabinet Jokowi-JK tersebut adalah suatu kesalahan. Bahkan ada yang menuding, terutama dari kelompok "Koaliasi Para Kalah dan pengikut-pengikutnya," bahwa "Kabinet Jokowi-JK"  tak lebih baik dari pemerintah sebelumnya; [Memang gampang dan enak, jika berkomentar berdasar "lihat kulit" dan dari laur area serta arena].

Padahal, jika diterlusuri, maka para pencela, pengkritik, pengkritisi tersebut sudah masuk atau terjerumus ke dalam “rencana” yang yang diharapkan Jokowi-JK. Menurutku, mereka sengaja, “lempar” kepublik, agar melihat serta menemukan animo publik. Dengan itu, jika sangat banyak mendapat “perlawanan publik,” maka bisa dirobah, atur ulang, dan ditata kembali, hingga mencapai bentuk yang pas atau cocok.

Hal itu bisa terjadi, karena “belum atau bukan merupakan pengumuman jadi, dan masih rencana” atau baru "wacana resmi."  Jika sudah menjadi keputusan jadi, dan telah terbentuk, kemudian muncul kritik tajam, kritisi, serta celaan, tentu Kementerian yang telah terbentuk  tak bisa bongkar pasang atau bubarkan kementerian serta pensiunkan menterinya.

Sayangnya, tak banyak orang melihat hingga se dalam itu; mereka cuma “sekedar mendengar rencana;” langsung ribut, komentar, dan seterusnya. Bahkan, tak sedikit yang berrasumsi dengan segala kepentingannya, kepentingan untuk mencela serta merendahkan kualitas “Kabinet Jokowi-JK.”

Salam dari Semarang,  Jawa Tengah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun