Di balik itu, sesuai dengan pengakuan Dedi Darwis, maka Gayatri Dwi Wailissa masih dalam taraf pendidikan; artinya ia belum "resmi" dilantik sebagai Intel Negara.
Agaknya, kemampuan Gayatri yang luar biasa itu, menjadikan BIN merekrut dirinya untuk menjadi bagian dalam fungsi dan tugas sebagai seorang "Sandi Negara."Â
Ini juga bermakna, Gayatri yang bukan seorang Mahasiswa/i Sekolah Tinggi Sandi Negara atau lulusan Sekolah Tinggi Sandi Negara, namun karena alasaan dan kapasitas khusus pada dirinya, ia direkrut oleh BIN.
Setelah direkrut, Gayatri Dwi Wailissa bersama teman-temannya, dengan sikon yang sama, harus mengikuti pendidikan dan pelatihan oleh para Instruktur dari BIN di Mabes TNI.Â
Di dalamnya, ada pelatihan fisik, bela negara, idiologi, psikologi, penguasaan medan atau matra darat, laut, dan udara, termasuk penggunaan senjata dan teknik-tenik kamuflase menutup diri dari publik; identitas dirinya, misalnya kerja, pangkat, dan jabatan, Â tak perlu publik tahu.Â
[Notes: Seorang anggota BIN, tak pernah menyampaikan kepada publik dan keluarganya, bahwa ia adalah Intel Negara. Bahkan, setelah pensiun pun, ia mengalami "cuci ingatan" sehingga tak mau bercerita tentang tugas dan kerjanya selama berdinas sebagai anggota BIN].
Bisa saja, proses pendidikan yang dialami oleh Gayatri Dwi Wailissa, belum mencapai "tingkat yang tinggi;" masih bersifat tempaan fisik, misalnya lari, guling di tanah, lompat, tiarap, merayap di bawah kawat berduri, dan sejenis dengan itu; semuanya melelahkan.
Di samping itu, Gayatri Dwi Wailissa pun belum mendapat atau menerima suatu konsep "siapa diri intel yang sebenarnya," dalam arti, ia masih begitu terbuka tentang dirinya.Â
Sebab, dari kata sambutan ayahnya, bisa menarik suatu simpulan kecil bahwa Gayatri "membuka kartu" tentang sikon dirinya.
Juga, ayahnya belum tahu bahwa jika ada anggota keluarga yang menjadi intel atau anggota BIN, maka hal tersebut "tak perlu diungkap" ke publik. Itu adalah "hukum yang belaku dalam dunia telik sandi."
Kini semuanya sudah berlalu. Di balik itu, kematian Gayatri ketika dalam latihan dan pengakuan ayahnya, Â ada pembelajaran untuk BIN ketika merekrut seseorang.