Golkar dan PPP, dua parpol peningggalan rezim yang lalu, kini terkoyak-koyak; mereka mengikuti Alm PDI Suryadi, yang kini tinggal kenangan. Â Golkar dan PPP pun bisa mengalami hal yang sama dengan PDI Suryadi, jika tidak berhasil membenahi diri serta melakukan rekonsiliasi.
Nasib Partai Persatuan Pembangunan
Intern dan kader (terutama mereka yang bukan di Parlemen) PPP mulai menunjukkan kegerahan terhadap pimpinan PPP di tingkat nasional, setelah Suryadharma Ali mundur dari Kabinet karena harus berurusan dengan KPK. Nama besar PPP sebagai Parpol besar dengan label Islam, tercoreng dengan kasus yang menimpa SD. Selain itu, hal-hal yang berhubungan pilpres dan pileg 2014 lalu, misalnya keputusan menetapkan calon legislatif dan dukungan pada Kandidat Presiden, tanda-tanda keretakan telah terlihat.
Kini, bukan lagi keretakan, melainkan telah terbagi dua; dan sama-sama merasa diri sebagai yang paling sah, serta sesuai dengan amat AD/ART PPP. Enta sampai kapan.
Nasib Partai Golongan Karya
Ketika dua kubu PPP belum menunjukan islah secara total, justru Golkar menyusul mereka. Golkar yang sejak puluhan tahun lalu, menjadi bagian dari Pemerintah, dan dikatakan Parpol yang paling kaya, kuat., dan terjaga solidaritas, ternyata, kini, tak ada apa-apanya. Sekian puluh tahun, Golkar ada dalam lingkaran kekuasaan, kini menjadi oposisi yang lebih kritik tak jelas ke/pada pemerintah. Golkar seakan, tak lebih dari, partai gurem yang miskin kader dewasa, berpengalaman, dan mampu menyatukan anggotanya.
Partai Golkar benar-benar terpecah belah, Aburizal Bakrie cs Vs Agung Laksono cs, yang telah membentuk Presidium Penyelamat Partai Golkar; ia mengambil alih kepemimpinan Golkar.
Agung Laksono diperkuat oleh Priyo Budi Santoso, Hajriyanto Thohari, Zainuddin Amali, Agus Gumiwang Kartasasmita, Yorrys Raweyai, Agun Gunandjar dan Ibnu Munzir, dan juga 400 pimpinan DPD II Golkar. Di samping itu ada, sas-sus bahwa Surya Paloh dan Wapres Jusuf Kalla, juga ikut bermain di balik Agung Laksono cs, dan itu menambah kekuatan serta jaringan, dan nantinya akan tetap menjadikan Golkar sebagai kekuatan politik yang besar di ngeri ini. Atau malah sebaliknya, Golkar akan membeo Surya Paloh dan JK.
Aburizal Bakrie diperkuat oleh sejumlah "mantan DPP dalam komandonya;" yaitu Idrus Marham, Fadel Muhammad, Sharif Cicip Sutarjo, Theo L Sambuaga, Ketua Majelis Pertimbangan Golkar, Akbar Tandjung, dan Ketua Mahkamah Partai Muladi pun hadir dalam pertemuan ini.
Dua kubu Golkar, kini saling melapor ke polisi, saling pecat, dan sama-sama menyiapkan Munas.
indonesiahariinidalamkata.com