PPP dan Golkar, dua Parpol besar dan tua, sama-sama mengalami krisis dan sakit; dan mungkin saja; mudah-mudahan penyakit tersebut bukan seperti sakitnya seorang ibu yang menanti kelahiran bayi, sehingga tak muncul PPP Â dan Golkar baru, tandingan, ataupun perjuangan. Jadi ingat, PDI Suryadi "melahirkan" PDI Perjuangan.
Lalu, apa yang sebetulnya terjadi dengan atau di PPP dan Golkar!? Sebab, "pecah mereka" tak lama setelah ada "Dou Pimpinan DPR" yang muncul akibat membatunya Koalisi Merah Putih dan Koalisi Indonesia Hebat. Dan jika melihat sikon PPP dan Golkar dengan keterpisahan Pimpinan DPRI dan KMP-KIH (yang kelihatannya akan bertahan cukup lama), maka  bisa jadi keduanya mempunyai korelasi.
Karena adanya "sikap yang membatu" pada PPP dan Golkar dan peran keduanya di KMP, maka perlu ada "operasi intelejen" untuk melemahkan mereka. PPP dan Golkar harus dilemahkan (dari dalam), sehingga kekuatan mereka terpecah, dan tak berdaya untuk melawan.
Operasi tersebut, ternyata berhasil. PPP dan Golkar kini menjadi "olok-olokan politik," dan ramainya mereka akan menjadi panjang; dan mungkin saja berimbas pada kinerja kader mereka yang duduk di Parlemen
Siapa yang melakukan "operasi intelejen" tersebut!? Ini yang perlu ditelusuri; siapa mereka di balik perpecahan PPP dan Golkar.
Saya cuma mau nenonton ulah mereka.
Opa Jappy - Jakarta Selatan