~~
Terkadang ia ada, terkadang ia lenyap begitu saja.
Meski begitu, aku tak ingin kehilangan dirinya. Sama sekali. Meski hanya bayangannya pun.
Bukankah kita hampir tiba ke tujuan, kawan? Tanyaku berulang pada diriku.
Apa betul ia sekadar kawan? Masygul merasuk.
Sungguh kemasygulan yang memalukan.
Tapi, keinginan itu meruyak teramat sangat.
Ingin kulukis bukumu yang masih memutih. Itulah anganku, yang melambung-lambung ke langit biru tak bertuan.
Pada halaman paling awal akan ada kalimat ralat dariku:
bahwa walau aku tak memiliki apa pun, aku sungguh ingin jadi kekasihmu.
~~
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!