Mohon tunggu...
Kopral Jabrik
Kopral Jabrik Mohon Tunggu... Dosen - diisi apa?

Menjadi wartawan sejak pertengahan dekade 1970an. Mulai dari reporter Harian Kedaulatan Rakyat di Yogyakarta, di bawah bimbingan Hadjid Hamzah (almarhum). Sempat aktif di Gelora Mahasiswa (UGM), menulis di Majalah Q (Bandung), Majalah Psikologi Anda (Jakarta), menjadi wartawan Kompas (tahun 1980an, dibimbing oleh AM Dewabrata), redaktur pelaksana Harian Jayakarta, kepala biro Harian Suara Pembaruan (dekade 1990an), produser pemberitaan di SCTV, dosen jurnalistik dan manajemen di Universitas Sahid, Universitas Pelita Harapan dan Universitas Bhayangkara.

Selanjutnya

Tutup

Dongeng

Satu Miliar Rupiah: Pengusaha Tua Vs Motivator

17 Februari 2017   01:34 Diperbarui: 17 Februari 2017   01:46 1330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kisah Satu Miliar di Kampus Hijau

Seorang eksekutif tua renta pengusaha properti yang terkenal pelit dan terlalu banyak perhitungan, sedang membenahi Kampus Hijau yang diincarnya. Suatu sore, ketika baru selesai minum obat di samping ruang rektor, pengusaha tua itu menerima telepon dari istrinya.

Pengusaha tua: “Ada apa sih Mi kok nelepon pada jam kantor? Kan papi udah bilang, jangan ganggu papi saat jam kerja. Karena Papi berkejaran dengan waktu. Di Kampus Hijau, waktu adalah uang. Time is money, Mi...., mumpung orangtua mahasiswa sedang dukung Papi...”

Istri: “Tapi di rumah ada masalah yang sangat darurat Pi..”

Pengusaha tua: “Darurat apa? Bagi papi tak ada yang lebih darurat daripada soal duit. Papi lagi coba cari jalan mendapatkan kembali uang Rp 1 miliar yang terpaksa kita sumbangkan ke kampus gara-gara diledekin sama salah satu dosen.”

Istri: “Ini juga soal uang Pi.. si Dedek, cucu yang dititipin sama kita, barusan nelan duit!!”

Pengusaha tua (dengan nada panik dan ta ngan tremor): “Apa?! Emang berapa banyak uang yang ketelan Dedek?”

Istri: “Satu buah uang logam seribuan rupiah, Pi..”

Pengusaha tua: “Untunglah kalo cuman serebu yang ketelan.. Kirain similar, bisa ilang se miliar lagi deh. Udah yang semiliar kecemplung di Kampus Hijau dan susah balik.”

Istri: “Glodak!! Tut.. tut.. tut.. tut.. tut.. tuuuut.. ”

Pengusaha dan Motivator

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun