Sebagai pengguna sosial media, ancaman siber mengintai di sekitar kita. Sudah barang tentu keamanan data pribadi harus ditingkatkan mengingat ada banyak sekali kejahatan siber yang harus diwaspadai. Data pribadi kita dapat dimanfaatkan utnuk kepentingan individu maupun kelompok yang biasanya cukup merugikan. Oleh karenanya, untuk menghindari ancaman siber, hal pertama yang dapa dilakukan adalah dengan mengenali macam ancaman siber tersebut.
3 Contoh Ancaman Siber
1. Phising
Phising adalah bentuk tindak kejahatan siber yang dilakukan dengan mengirimkan pesan maupun panggilan yang bersifat persuasif dengan tujuan korban mau menuruti segala keinginan pelaku. Kejahatan ini cukup merugikan dikareakan korban biasanya sulit untuk berpikir jernih dan menyadari bahwa hal ini hanya sebuah tipuan semata. Tidak jarang kasus-kasus yang ditemui masyarakat juga menunjukkan jika pelaku phising ini memiliki kemampuan hipnotis sehingga membuat target tidak sadar atas aksi-aksi yang ditunjukkan pelaku.
2. Malware
Kejahatan siber yang satu ini melibatkan virus yang biasanya dimasukkan ke dalam sebuah tautan atau link. Saat tautan atau link tersebut ditekan, maka virus akan aktif sesaat setelah kamu menekan link atau tautan tersebut. Biasanya, link atau tautan yang didalamnya mengandung malware tidak memiliki alamat tujuan situs yang jelas, kamu akan diminta untuk terus berulang kali menekan link yang sebenarnya tidak memiliki alamat tujuan yang jelas.
3. Cracking
Yang ketiga adalah cracking. Ancaman siber jenis ini dilakukan dengan memasuki sistem komputer, pc, ponsel secara ilegal atau tidak salah. Orang yang melakukan tindak kejahatan ini disebut dengan cracker. Cracking dapat membuatmu kehilangan data-data penting atau bahkan membuat pc, komputer, ponsel, laptopmu mati mendadak. Salah satu contoh dar cracking adalah saat akun instagram milikimu tiba-tiba-tba tidak dapat diakses padahal kamu tidak melanggar peraturan instagram manapun.
Dengan mengenali bentuk ancaman siber, kita setidaknya tahu tanda-tanda apa saja yang menunjukkan jika perangkat digital kita sedang mengalami hal tersebut sehingga mendapatkan penanganan yang tepat. Contohnya phising, dengan mengetahui bahwa penipuan dapat dilakukan dengan metde phising kita dapat lebih aware untuk setdaknya melakukan cek ulang seelum menuruti perintah seseorang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H