Di tengah ancaman bencana alam yang semakin sering terjadi, pemantauan tinggi muka air menjadi krusial dalam upaya pencegahan dan penanggulangan dampaknya. Tinggi muka air yang tak terkendali dapat menyebabkan banjir, longsor, bahkan kekeringan yang berdampak besar terhadap masyarakat dan lingkungan sekitarnya. Oleh karena itu, memahami pentingnya memantau tinggi muka air menjadi suatu hal yang mendesak. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi peran penting pemantauan tinggi muka air dalam menanggulangi bencana serta teknologi yang digunakan dalam proses ini. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang tinggi muka air, diharapkan kita dapat lebih efektif dalam merespons dan mengurangi risiko bencana yang mungkin terjadi.
AWLR (Automatic Water Level Recorder) Mertani adalah teknologi yang dirancang untuk secara otomatis merekam dan memantau tinggi muka air dalam saluran atau tanah secara terus-menerus. Teknologi ini menggunakan sensor khusus yang secara periodik mengukur tinggi muka air dan merekam data tersebut untuk analisis lebih lanjut. Dengan AWLR, pengguna dapat memantau perubahan tinggi muka air secara real-time tanpa perlu intervensi manual, sehingga memudahkan dalam pengelolaan sumber daya air dan pemantauan kondisi lingkungan.
B. Cara Kerja AWLR Mertani
AWLR (Automatic Water Level Recorder) bekerja dengan menggunakan sensor yang terpasang di lokasi yang ingin dipantau tinggi muka airnya, seperti saluran atau sumur bor. Sensor ini secara teratur mengukur tinggi muka air dan mengirimkan data ke unit rekaman atau pemantauan. Cara kerja AWLR bisa dijelaskan sebagai berikut:
Sensor yang terhubung dengan unit AWLR akan secara otomatis mengukur tinggi muka air pada interval waktu tertentu, misalnya setiap beberapa menit atau jam.
2. Perekaman Data
Data tinggi muka air yang diukur oleh sensor akan direkam dan disimpan dalam unit pemantauan, dalam hal ini addalah dashboard mertani atau dikirimkan ke server untuk penyimpanan dan analisis lebih lanjut.
3. Transmisi Data