Mohon tunggu...
Kareni Ramadhian
Kareni Ramadhian Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

NIM: 2223210047 Class: 3A

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bagaimana Pembelajaran Bahasa Inggris yang Efektif yang Seharusnya Diterapkan?

12 Desember 2022   17:21 Diperbarui: 12 Desember 2022   18:01 761
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bahasa Inggris memiliki peranan yang penting dalam upaya untuk berkomunikasi dan sebagai penjembatan dengan dunia luar. Dalam kaitannya dengan bidang pendidikan, bahasa Inggris memiliki peranan yang strategis. Untuk menentukan keberhasilan pendidikan maka mutu belajar dan mengajar harus ditingkatkan. Pembelajaran bahasa Inggris yang baik dan benar harus didukung oleh sumber daya manusia yang berkualitas. Dengan kata lain peningkatan kualitas sumber daya manusia dapat berdampak positif terhadap peningkatan pembelajaran bahasa Inggris. 

Untuk itu, perlu dikembangkan berbagai pilihan model pembelajaran yang mampu meningkatkan motivasi dan minat berbahasa Inggris. Saat ini pembelajaran bahasa Inggris dirasa perlu dan penting di mulai usia dini, mengingat penting dan perannya, maka mutu pembelajarannya harus ditingkatkan. Model-model pembelajaran bahasa Inggris yang dapat meningkatkan keterampilan bahasa anak usia dini sangat perlu untuk dibuat dan diteliti. Jika sejak usia dini dibekali kemampuan bahasa Inggris yang baik dan benar, dapat dipastikan kemampuannya tersebut akan terpakai di jenjang pendidikan selanjutnya. 

Terutama di era globalisasi ini dimana bahasa Inggris merupakan salah satu bahasa komunikasi internasional dan menuntut setiap individu untuk dapat berbahasa Inggris baik dan benar secara lisan dan tulisan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan komunikasi. Dalam pencapain hasil dari proses belajar dibutuhkan adanya inovasi atau pembaharuan dalam setiap saat sehingga pengajar akan terus memikirkan selalu strategi apa yang seharusnya pengajar/guru lakukan dalam kondisi dan situasi yang berbeda.

Hal tersebut dikarenakan setiap situasi dan kondisi berbeda akan membutuhkan penanganan yang berbeda pula. Apabila diterapkan dengan strategi yang sama maka proses belajar dan mengajar tidak efektif dan tidak efisien. Disini kita sebagai pengajar membutuhkan suatu pemikiran yang terus menerus untuk membuat inovasi yang baru dalam setiap proses belajar dan mengajarnya. Sehingga dapat dikatakan bahwa pembelajaran inovatif sangat diperlukan dalam proses belajar mengajar.

Para pengajar harus memberikan perubahan dalam cara pembelajaran agar tidak terlalu terpaku pada teori materi saja. Sebab nyatanya pembelajaran bahasa inggris bukan hanya sebatas pada teori saja, namun ada hal yang lebih penting yaitu praktek menggunakannya secara langsung. Belajar mata pelajaran bahasa Inggris tentu akan lebih menyenangkan jika tidak berfokus pada teori saja. Tapi dengan memperbanyak praktik. Ajak murid untuk selalu berbicara dalam bahasa Inggris setiap jam belajar bahasa Inggris. Gunakan saja percakapan sederhana. 

Dalam belajar bahasa, akan lebih cepat fasih jika lingkungan di sekitar juga menggunakan bahasa yang sedang  dipelajari. Jika guru terbiasa berbicara bahasa Inggris dengan murid, maka murid-murid juga akan lebih terbiasa. Karena berdasarkan pengalaman saya belajar bahasa inggris dari sekolah dasar sampai sekolah menengah hampir semua guru hanya berfokus pada teori. Menurut saya pembelajaran yang hanya berfokus pada teori hanya akan memberikan pemahaman yang sementara. Namun jika kita terus menerus menerapkan praktek dalam pembelajaran, kemungkinan besar siswa akan lebih memahami materi yang diajarkan. 

Sebab dalam kegiatan praktek, siswa dituntut untuk melakukan memahami, berpikir dan mengingat dalam memori jangka panjang siswa. Maka dari itu tugas kita sebagai pendidik di masa yang akan datang adalah mengupayakan dan membuat suatu pembelajaran bahasa inggris dengan teori dan praktek yang seimbang. Oleh karena itu, guru hendaknya mengembangkan pembelajaran yang mengandung unsur permainan, memungkinkan siswa berpindah atau bergerak dan bekerja atau belajar dalam kelompok, serta memberikan kesempatan kepada siswa untuk terlibat langsung dalam pembelajaran. 

Terutama dalam mempelajari bahasa Inggris, pendidik harus bisa menggunakan strategi yang tepat agar siswa tidak jenuh dan bosan, juga supaya siswa dapat dengan mudah melafalkan kosa kata Bahasa Inggris. Pendidik dapat membiasakan berbicara bahasa Inggris, tentunya menggunakan kosa kata sederhana yang sudah dikenalkan kepada siswa. Semakin lama dan sering siswa menghabiskan waktu mempelajari bahasa Inggris, semakin cepat dan baik mereka mempelajari bahasa tersebut. 

Semakin banyak dan sering pendidik mengenalkan siswanya bahasa Inggris, mereka berasumsi bahwa akan semakin cepat dan baik siswa menggunakan bahasa Inggris karena lebih terbiasa. Dalam hal ini, pendidik dapat menggunakan strategi instruksional. Strategi instruksional merupakan salah satu cara di mana pendidik dalam mengajarkan sesuatu itu dengan cara melakukan perintah-perintah di dalam kelas. Strategi instruksional merupakan salah satu cara di mana siswa menerima berbagai macam instruksi berdasarkan bahasa Inggris dan mendapatkan dukungan dari situasi kelas. 

Misalnya, guru bisa memberi instruksi: come here (sambil melambaikan tangan), look at the whiteboard (sambil menunjuk papan tulis), stand up (sambil mendemonstrasikan berdiri). Cara pembelajaran seperti ini menimbulkan adanya keterlibatan interaksi secara langsung antara guru (pendidik) dengan para siswanya. Guru juga bisa menggunakan metode mengajar beregu (team teaching method) dengan membagi siswa ke dalam beberapa kelompok diskusi agar bisa terjadi pertukaran pendapat dan pemikiran dalam proses belajar. 

Guru harus bisa menerapkan model-model pembelajaran yang variatif, agar para siswa tidak jenuh. Selain itu, manfaatkan media belajar dalam setiap menyampaikan materi ajar kepada siswa. Hal ini dimaksudkan agar materi yang disampaikan cepat dicerna para siswa, dan tentunya akan lebih menarik.

Namun bahasa Inggris sebenarnya bukan kemampuan yang hanya bisa dimiliki dengan belajar di sekolah, tapi harus dibangun dengan berlatih dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran bahasa Inggris bisa dimulai dari yang paling sederhana, bukan hanya bisa dipelajari di sekolah tetapi di rumah juga harus dibiasakan. Orang tua juga sebagai pendidik di rumah jangan kalah. Kenalkan kepada anak (bisa dimulai dari usia 6 tahun) dengan perintah sederhana semacam: it’s mommy (tunjuk ibunya), it’s daddy (tunjuk ayahnya), sit, close the door (peragakan, contohkan). 

Orang tua membiasakan anak belajar bahasa dengan mengenalkan konteks dengan demonstrasi langsung ini dinamakan Total Physical Response (TPR). TPR adalah metode pembelajaran bahasa yang mengoordinasikan antara bicara dan aksi. Saat yang bersamaan berbicara, saat itu juga diberi contoh. Sehingga  pembelajaran bahasa Inggris yang didapatkan oleh siswa bukan cuma di sekolah tapi tetap bisa mereka praktekan juga di rumah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun